Proses pencarian jati diri remaja sering timbul adanya konflik fisik maupun
psikisnya, keberbedaaan kepribadian ini dikarenakan tidak adanya keselarasan
suasana hati setiap individunya, konflik remaja sering kita jumpai dalam
pertandingan olahraga, seperti cabang olahraga bola voli remaja, adanya
kepribadian yang berbeda ini didasari adanya faktor pembentuk kepribadian atlet
luas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang faktor-faktor
pembentuk kepribadian atlet bola voli sekolah menengah atas.
Pendekatan penelitian adalah deskriptif kualitatif. Pemilihan subjek
menggunakan teknik pemeriksaan sejawat yang berarti pemeriksaan yang
dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan-rekan yang sebaya, yang memiliki
pengetahuan umum yang sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama
mereka peneliti dapat me-review persepsi, pandangan dan analisis yang sedang
dilakukan. Pemilihan subjek yang dimaksud adalah subjek memasuki masa remaja
(15 tahun sampai 19 tahun), aktif mengikuti pertandingan resmi maupun antar
kampung yang diadakan di DIY-Jateng. Metode pengumpulan data adalah
wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan
reduksi data, kategorisasi, sintesisasi dan menyusun hipotesis kerja.
Hasil penelitian diketahui: (1) Orang tua sebagai atlet bola voli,
mempengaruhi dalam tumbuh kembang anak, sedangkan orang tua yang bukan
sebagai atlet bola voli, kebebasan dalam memilih cabang olahraga membuat lebih
berani untuk pengambilan keputusan saat pertandingan. (2) Karakteristik
kepribadian atlet bola voli sekolah menengah atas dalam pencarian jati diri, mereka
mercermin perilaku yang dimunculkan dari lingkungannya. (3) Tinggi badan subjek
banyak menggunakan susu sebagai suplemennya (K28) namun, sebagian subjek
menyatakan bahwa postur tubuh merupakan faktor keturunan. (4) Proses
pendewasaan melalui pertandingan. (5) Doa dan restu orang tua mempengaruhi
sugesti subjek, akan aktivitas sebagai atlet bola voli untuk mencapai prestasi dan
cita-cita subjek