slides

EKSPLORASI KEMAMPUAN AKAR WANGI SEBAGAI HIPERAKUMULATOR DALAM RANGKA FITOMINING DI LAHAN TERCEMAR KROMIUM (Cr)

Abstract

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan industri. Di sisi lain pencemaran logam berat akibat limbah industri juga tak terhindarkan. Limbah logam berat yang banyak berada di alam ialah kromium. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (Kep 51/MENLH/10/1995) tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri, ambang batas kromium total dalam limbah cair industri tekstil adalah 1 mg/L. Menurut Taftazani et al. (2004) hasil analisis kadar logam berat pada sedimentasi di lokasi sungai kenjeran surabaya yaitu Cr 149,309 g/g > Hg 42.217 g/g > Co 23,109 g/g > Cd 20,845 g/g. Angka tersebut menunjukan sangat tingginya kandungan logam berat kromium dibandingkan dengan logam berat lainnya seperti Hg atau Cd. Logam berat tersebut tidak dapat terdegradasi karena mampu membentuk kompleks dengan bahan organik dalam tanah sehingga menjadi logam yang tidak larut. Logam berat di dalam tanah berpotensi toksik pada organisme hidup baik tanaman, hewan, maupun manusia, sebab dapat masuk ke dalam tubuh ke tiga organisme tersebut melalui siklus rantai makanan, dan akan terakumulasi di dalamnya. Permasalahan tersebut menjadikan upaya pembersihan kontaminan adalah suatu keharusan, meskipun ini adalah suatu pekerjaan yang berat dan mahal. Dewasa ini telah ditemukan upaya untuk pembersihan kontaminan yang mudah dan murah, yaitu bioremediasi. Bioremediasi menggunakan tanaman (fitoremediasi) merupakan solusi dari permasalahan tersebut. Fitoremediasi menggunakan tanaman hiperakumulator yang memiliki kemampuan sangat tinggi dalam menyerap kontaminan yang ada di dalam tanah termasuk logam berat. Meninjau pada nilai ekonomis, selain dapat sebagai fitoremediasi kontaminan logam berat kromium maka dapat juga berfungsi sebagai fitomining logam berat kromium. Hasil fitomining kromium tersebut kemudian dapat dimanfaatkan kembali untuk meningkatkan nilai ekonomisnya, sebab kromium memiliki banyak fungsi antara lain : sebagai pelapis logam, pembuatan cat, pengikat warna dll. Salah satu tanaman hiperakumulator adalah akar wangi (Vetiveira zizanioides). Dalam penelitian ini sebagian tanaman akar wangi akan diinokulasi dengan bakteri Agrobacterium sp. dan diberi kompos dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan serapannya terhadap kromium. Penelitian ini akan mengkaji pertumbuhan akar wangi dan kemampuan serapannya terhadap kromium. Desain penelitian ini adalah faktorial 2 faktor (inokulasi bakteri dan pemberian kompos) dengan rancangan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL), dilanjutkan dengan uji Duncan. Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan dan serapan kromium oleh tanaman akar wangi serta kadar Cr dalam tanah. Kata kunci : Akar wangi (Vetiveira zizanioides), Kromium (Cr), Bioremediasi, Fitomining

    Similar works