unknown

Analisis sistem kerja dengan pendekatan ergonomi di UD. Sumber Harapan Probolinggo

Abstract

UD.Sumber Harapan merupakan salah satu badan usaha yang mengerjakan pengolahan biji kopi mentah menjadi biji kopi matang dan atau bubuk kopi yang siap dikonsumsi. Dengan fasilitas kerja selama ini yang masih tergolong tradisional, serta metde dan posisi kerja yang tidak pernah ditinjau ditemukan keluhan fisik para pekerjanya serta produk cacat yang dihasilkan pula selama proses. Cacat produk ini selain memang kesulitan dalam meratakan hasil goreng disebabkan pula menurunnya kinerja karyawan karena kondisi kerja yang kurang ideal. Penelitian ini menghasilkan metode dan fasilitas kerja baru, yang dapat menanggulangi keluhan fisik, karena dalam perancangannya disertai tinjauan ergonomi d8n antropometri. Sehingga metode dan fasilitas kerja yang baru dapat berinteraksi lebih baik dengan operatornya. Fasilitas kerja lama bagian penggorengan biji kopi menggunakan penggorengan (wajan), pengorek (Jawa: sutil), dan kompor gas atau kompor minyak. Sedangkan pada metode kerja baru fasilitas yang digunakan adalah tabung penggorengan yang bergerak otomatis secara mekanis. Keluhan fisik untuk metode kerja lama disebabkan karena posisi kerja yang kurang ideal (operator duduk di kursi kecil, dan bekerja dengan posisi badan agak membungkuk). Metode kerja baru memperbaiki kondisi tersebut menjadi posisi kerja duduk di kursi normal dan berdiri normal. Implementasi metode dan fasilitas kerja baru membawa hasil positif ditinjau dari keluhan fisik operator, dimana pada metode lama tingkat rasa sakit 3 (sakit sekali) mencapai jumlah 37,sedangkan pada metode baru hanya berjumlah 1 (satu). Tingkat rasa sakit 2 (sakit) pada metode lama berjumlah 35 sedangkan pada metode baru menjadi 23. Tingkat rasa sakit 1(agak sakit) pada metode lama berjumlah 42 sedangkan pada metode baru menjadi 51. Tingkat rasa sakit 0 (tidak sakit) pada metode lama berjumlah 21 sedangkan pada metode baru menjadi 60. Waktu proses penggorengan kopi yang memiliki waktu rata-rata 87,3 menit pada metode lama menjadi 46,5 menit pada metode baru. Rata-rata produk cacat,yang terjadi pada metode lama adalah 0,08 kg (4,9%), sedangkan pada metode baru tidak ada produk cacat. Sedangkan biaya operasional produksinya adalah Rp.2.590,- (dengan kompor minyak) dan Rp.2.939,- (dengan kompor gas),untuk metode lama dan Rp.267,-(dengan kompor minyak) untuk metode baru

    Similar works