Pengobatan Diabetes Mellitus sudah banyak berkembang mulai dari obatobat
sintetik hingga obat herbal. Ketertarikan pengobatan akhir-akhir ini
lebih mengarah pada pengobatan herbal, dimana daun salam dan herba
sambiloto telah diketahui khasiatnya dalam menurunkan kadar gula darah.
Kombinasi ekstrak air herba sambiloto dan daun salam dengan
perbandingan 6:1 telah dibuktikan memiliki efek sinergis dalam
memnurunkan kadar gula darah mencit hiperglikemi. Dalam penelitian ini
diuji mekanisme kerja dari kombinasi ekstrak air daun salam dan herba
sambiloto dalam menurunkan kadar gula darah, dengan fokus mekanisme
pada penghambatan enzim Dipeptidyl Peptidase IV (DPP-4). Pengujian
daya inhibisi DPP-4 dilakukan pada 5 perbandingan kombinasi ekstrak air
herba sambiloto dan daun salam, yaitu 6:1; 2:1; 1:1; 1:2; 1:6 dan
dibandingkan dengan Vildagliptin sebagai kontrol positif. Substrat yang
digunakan adalah Gly-pro-p-nitroanilida (GPPN) yang jika bereaksi dengan
DPP-4 akan menghasilkan produk p-nitroanilida yang dapat diamati
serapannya pada panjang gelombang 405 nm. Hasil analisis One way
Annova dilanjutkan dengan uji post hoc Tuckey Test dengan tingkat
kepercayaan 90% menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak air herba
sambiloto dan ekstrak air daun salam perbandingan 6:1 dan 2:1 memiliki
efek antagonis dalam menginhibisi DPP-4 dengan %inhibisi ± SD sebesar
32,14 ± 6,11% dan 35,21 ± 1,73%, sedangkan pada tiga kombinasi yang
lain memiliki efek aditif. Dapat disimpulkan bahwa efek sinergis penurunan
kadar gula darah pada kombinasi ekstrak air herba sambiloto dan ekstrak air
daun salam bukan disebabkan mekanisme inhibisi DPP-4.
Kata Kunci : inhibisi DPP-4, ekstrak air, Syzygium polyanthum,
Andrographis paniculata, Diabetes Mellitus tipe 2,
kombinas