research

PEMETAAN PENYAKIT ISPA PADA BALITA USIA (0-5) TAHUN BERDASARKAN KELURAHAN DI PUSKESMAS SRONDOL SEMARANG TAHUN 2013

Abstract

Pemetaan dengan menggunakan SIG dapat membantu mengolah dan menganalisis data, karena sistem tersebut menggunakan perangkat keras dan lunak khususnya untuk memadukan data dalam bentuk grafis dan tabular (atribut) yang dapat disajikan bersamaan dalam suatu peta yang menarik. Di Puskesmas Srondol Semarang dalam pelaporan data masih menggunakan tabel. Tujuan penelitian ini adalah memetakan penyakit ISPA pada balita usia (0-5) tahun berdasarkan kelurahan, jenis kelamin, golongan umur, dan kepadatan penduduk di puskesmas Srondol Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Objek yang diteliti adalah kegiatan pelaporan ISPA puskesmas Srondol Semarang pada tahun 2013. Cara pengumpulan data dengan metode observasi pelaporan ISPA puskesmas Srondol Semarang. Subjek dari penelitian ini adalah semua pihak yang terlibat dalam pembuatan pelaopran rutin puskesmas khususnya pelaporan penyakit ISPA adalah Kepala Puskesmas dan Petugas P2M. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ISPA pada balita tahun 2013 terbanyak terdapat pada kelurahan Srondol wetan yaitu berjumlah 5 pasien, sedangkan terendah terdapat pada kelurahan Banyumanik dimana kelurahan tersebut tidak terdapat pasien ISPA yang datang berkunjung di puskesmas Srondol. Jumlah penduduk di kelurahan puskesmas Srondol yang tertingi terdapat pada kelurahan Srondol Wetan yaitu berjumlah 19933 dan yang terendah terdapat pada kelurahan Banyumanik yaitu berjumlah 9961. Peneliti menyarankan kepada puskesmas Srondol Semarang untuk melakukan pemetaan kasus penyakit, serta pengambilan keputusan sesuai dengan kasus yang terjadi baik tindakan pencegahan maupun penanggulangan kasus ISPA

    Similar works