Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang perolehan kemampuan
berwirausaha pengusaha lempuk durian di Kota Bengkulu.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, sedangkan
untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik reduksi data
(Data Reduktion), penyajian data (Display Data), dan Verifikasi data atau
pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian yang dapat diungkapkan sebagai temuan penelitian adalah
sebagai berikut: kemampuan pengusaha lempuk sebelum menjadi pengusaha
diperoleh secara variasi diantaranya untuk ibu Rahma dan ibu Ratna kemampuan
membuat lempuk diperoleh dari turun temurun, namun untuk Bapak Ujang
kemampuan membuat lempuk ia peroleh dari tempat ia bekerja yaitu Bapak Acin
seorang pengusaha lempuk di kota Bengkulu berasal dari keturunan cina.
Kemampuan berusaha pengusaha lempuk setelah menjadi pengusaha
diperoleh dengan adanya pelatihan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan,
bentuk pelatihan yang diberikan berupa temu mitra, cara pengelolaan usaha,
pemasaran manajemen usaha, sedangkan dari Koperasi mereka mendapat
bimbingan mengenai cara membuat proposal dan bantuan peralatan berupa
cetakan kue, dari Dinas Pengawasan Obat dan Makanan mereka mendapatkan
pengetahuan tentang takaran untuk penambahan bahan pengawet makanan yang
sesuai dengan standar Dispom, walaupun untuk lempuk mereka tidak memerlukan
tambahan bahan pengawet, dan terakhir dari Dinas Pertanian sendiri
mengadakan pelatihan terkait mengenai pemanfataan hasil pertanian, cara
pegelolaan lahan, cara penyimpanan buah serta pengetahuan lain tentang agro
bisnis, dari pelatihan yang mereka ikuti mereka mengaku mendapat pengetahuan
dan ketrampilan dalam mengelola usaha mereka, namun untuk bapak Ujang ia
mengaku belum pernah mengikuti pelatihan kecuali dari Dinas Pengawasan Obat
dan Makanan. Hal ini karena usaha bapak ujang belum diketahui oleh dinas
Perindustrian dan Perdagangan karena usaha beliau tidak terdaftar di Disperindag
Faktor-faktor yang melatarbelakangi pengusaha lempuk melakukan
wirausaha adalah faktor ekonomi namun walaupun ditinjau dari segi ekonomi dari
ketiga pengusaha ini tentulah berbeda. Untuk ibu Ratna, usaha lempuk
ditekuninya untuk mengembangkan ekonominya sebagai lahan bisnis untuk
pendapatan tambahan. Sedangkan untuk ibu Rahma dan Bapak Ujang, usaha
lempuk ditekuninya sebagai usaha pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
dalam meningkatkan taraf hidup. Dari usaha ini mereka juga mampu merekrut
tenaga kerja sehingga dengan usaha ini bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan
bisa mengurangi kemiskinan.
Sedangkan kebutuhan belajar yang dibutuhkan pengusaha lempuk di Kota
Bengkulu yaitu adanya pelatihan khusus tentang pembuatan lempuk atau studi
banding terkait mengenai mengenai penggunaan peralatan pembuatan lempuk
seperti di Nias, namun sayangnya saat ini para pengusaha lempuk masih
vii
tergantung pada pihak pemerintah sebagai pihak penyelenggara pelatihan dan
studi banding itu sendiri