research

Pemanfaatan kunyit putih Curcuma mangga val. pada penghambatan pertumbuhan jamur keputihan Candida albicans dan kerusakan dinding sel

Abstract

INDONESIA: Kunyit putih (Curcuma mangga Val.) merupakan salah satu dari sekian banyak tanaman obat tradisional di Indonesia. Salah satu pemanfaatan kunyit putih adalah sebagai obat keputihan. Keputihan ditandai dengan keluarnya getah atau lendir berwarna putih. Salah satu penyebab keputihan adalah jamur Candida albicans. Kunyit putih memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdiri dari flavonoid, alkaloid dan tanin, yang memiliki aktivitas sebagai antimikroba dengan mekanisme penghambatan yang spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kunyit putih (Curcuma mangga Val.) terhadap pertumbuhan jenis jamur Candida albicans. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Saintek Univesitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang pada Mei sampai Juni 2013. Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 5 perlakuan dengan 4 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah kontrol, konsentrasi ekstrak etanol kunyit putih 0,1%, 0,5%,1%, 1,5% dan 2%. Jamur yang digunakan adalah Candida albicans. Data hasil penelitian meliputi zona hambat dan kerusakan dinding sel. Data dianalisis menggunakan Anova dengan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 0,1% zona hambat yang dihasilkan sebesar 6 mm, 0,5% sebesar 8 mm, 1,0% sebesar 10 mm, 1,5% zona hambat yang dihasilkan sebesar 10,75 dan yang terakhir yaitu pada konsentrasi 2% sebesar 12,75. Pada konsentrasi yang paling tinggi mengahasilkan daerah zona hambat yang terlebar. Hal ini dikarenakan semakin tinggi konsentrasi yang digunakan maka semakin banyak pula kandungan senyawa pada kunyit putih. Konsentrasi yang tertinggi pada jamur Candida albicans mengalami kerusakan dinding sel yang terparah sehingga pada saat diwarnai dengan crystal violet berwarna pucat dibandingkan dengan konsentrasi yang lain. ENGLISH: White turmeric (Curcuma mango Val.) Is one of the many traditional medicinal plants in Indonesia. One is the use of turmeric as a cure white vaginal discharge. Whitish marked with sap or white mucus. One cause is the fungus Candida albicans vaginal discharge. White turmeric contains secondary metabolites consisting of flavonoids, alkaloids and tannins, which have antimicrobial activity as the mechanism of inhibition of specific. This study aimed to determine the effect of white turmeric extract (Curcuma mango Val.) On the growth of Candida albicans fungus. The study was conducted at the Microbiology Laboratory of the University Department of Biology, Faculty of Islamic Saintek (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang in May to June 2013. This is an experimental study using a completely randomized design (CRD) using 5 treatments with 4 replications. The treatment used is the control, the concentration of ethanol extract of turmeric, white 0.1%, 0.5%, 1%, 1.5% and 2%. Fungus used was Candida albicans. Research data include inhibition zone and damage to the cell wall. Data were analyzed using ANOVA with further trials Significant Difference (LSD) 1%. The result showed that the concentration of 0.1% inhibition zone produced by 6 mm, 8 mm by 0.5%, 1.0% at 10 mm, 1.5% resulting inhibition zone of 10.75 and the latter is on concentration of 2% of 12.75. At the highest concentrations result in inhibition zone region widest. This is because the higher concentrations used the more the white matter content in turmeric. Concentrations were highest in the fungus Candida albicans cell wall damage is the worst so that when stained with crystal violet pale in comparison with other concentrations

    Similar works