research

KAJIAN KONSENTRASI SITOKININ (CPPU) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DUA SUMBER BIBIT BULBIL TANAMAN PORANG (Amorphophallus onchophyllus)

Abstract

Porang atau iles-iles (Amorphophallus onchophyllus) merupakan tumbuhan semak yang memiliki tinggi 100 – 150 cm, batang tegak, lunak, batang halus berwarna hijau atau hitam belang-belang (totol-totol) putih. Tanaman porang berguna untuk keperluan industri dan juga dapat dipergunakan sebagai pengganti agar-agar, sebagai bahan pembuat negatif film, isolator dan seluloid karena sifatnya yang mirip selulosa. Perkembangbiakan tanaman porang, selain menggunakan umbi, juga dapat menggunakan bulbil. Bulbil pada tanaman porang terbagi menjadi 2, yaitu bulbil terminal dan bulbil aksilar. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur pada bulan Agustus 2013-Januari 2014. Penelitian ini merupakan rancangan percobaan faktorial dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan diulang sebanyak 4 kali. Faktor I yaitu konsentrasi CPPU (K) yang terdiri dari 4 level : 0 ppm, 10 ppm, 20 ppm, 40ppm. Sedangkan faktor II yaitu jenis sumber bulbil (S), yang terdiri dari 2 level : sumber bulbil terminal dan aksilar. Parameter pengamatan yaitu saat pecah tunas (HST), tinggi tanaman (Cm), diameter batang (mm), lebar kanopi daun (Cm),jumlah batang (batang), jumlah bulbil terminal dan aksilar (bulbil), dan diameter bulbil terminal (mm). Data pengamatan yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan anova. Apabila hasilnya menunjukkan perbedaan nyata, maka dilakukan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi yang nyata antara pengaruh konsentrasi sitokinin (CPPU) terhadap pertumbuhan dan perkembangan dua sumber bibit bulbil tanaman porang. Namun, faktor tunggal konsentrasi CPPU berpengaruh nyata terhadap saat pecah tunas, tinggi tanaman, diameter batang, lebar kanopi, dan jumlah batang tanaman porang. Perlakuan konsentrasi CPPU 40 ppm (K3) memberikan pertumbuhan dan perkembangan terbaik dibandingkan dengan kontrol, perlakuan K1, dan K2. Sumber bibit bulbil memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, lebar kanopi, jumlah batang, dan jumlah bulbil tanaman porang. Sumber bibit bulbil terminal (S1) memberikan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik dibandingkan dengan bibit yang berasal dari bulbil aksilar

    Similar works