research

Perbedaan pengaruh latihan menggunakan pendekatan pembelajaran taktis dan pendekatan pembelajaran teknis terhadap keterampilan menggiring bola ditinjau dari kekuatan otot tungkai” (eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Sepakbola MA GUPPI AL Barkah Kabupaten Ciamis)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan pengaruh latihan menggunakan pendekatan pembelajaran taktis dengan pendekatan pembelajaran teknis terhadap keterampilan menggiring bola, (2) perbedaan keterampilan menggiring bola antara siswa yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi dan rendah, (3) pengaruh interaksi antara latihan menggunakan pendekatan taktis dengan pendekatan taktis dan kekuatan otot tungkai terhadap keterampilan menggiring bola. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2 X 2. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota ekstrakurikuler sepakbola MA GUPPI Al Barkah yang berjumlah 66 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive random sampling. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan ANAVA. Sebelum menguji dengan ANAVA, terlebih dahulu digunakan uji prasayarat analisis data dengan menggunakan uji normalitas sampel (Kolmogrov Smirnov dimana Data penelitian dikatakan berdistribusi normal jika hasil penghitungan SPSS nilai p-value / sig. >0,05) dan Uji homogenitas varians (Levene Test dimana jika hasil dari penghitungan SPSS mendapatkan nilai p-value > 0,05 maka varian data penelitian telah homogen) Berdasarkan hasil penelitian waktu menggiring bola antara pembelajaran teknis dan taktis sesudah perlakuan. rata-rata waktu menggiring bola pada kelompok pembelajaran taktis rata-rata adalah 14.698 detik dan pada kelompok teknis rata-rata 17.226 detik dengan selisih antara model pembelajaran taktis dan teknis sebesar 2.528 detik. Waktu menggiring bola pada siswa dengan kekuatan otot tungkai rendah rata-rata adalah 16.764 detik dan pada siswa dengan kekuatan otot tungkai tinggi rata-rata 15.159 detik dengan selisih antara kekuatan otot tungkai tinggi dan otot tungkai rendah sebesar 1.605 detik. berarti terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan kekuatan otot tungkai sesudah adanya perlakuan. Dimana Kelompok metode pembelajaran menggiring bola dengan pendekatan taktis kriteria sampel kekuatan otot tungkai rendah mendapatkan rata rata 16.064 detik dan kelompok metode pembelajaran menggiring bola dengan pendekatan taktis kriteria sampel kekuatan otot tungkai tinggi mendapatkan rata-rata 13.331 detik, dimana selisih keduanya sebesar 2.733 detik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut (1) ada perbedaan pengaruh latihan menggunakan pendekatan pembelajaran taktis dan pendekatan pembelajaran teknis terhadap keterampilan menggiring bola dan yang paling berpengaruh terhadap keterampilan menggiring bola adalah siswa dengan model pembelajaran taktis. (2) Ada perbedaan pengaruh keterampilan menggiring bola bagi siswa yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi dan rendah. Dan yang paling berpengaruh terhadap keterampilan menggiring bola adalah siswa yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi. (3) Ada interaksi antara pendekatan pembelajaran (taktis dan teknis) dan kekuatan otot tungkai terhadap keterampilan menggiring bola. Dimana pembelajaran taktis yang ditunjang dengan kekuatan otot tungkai tinggi akan lebih efektif dalam mempercepat waktu menggiring bola dibandingkan dengan interaksi lainnya. Sedangkan interaksi lainnya yaitu Taktis /Rendah, Teknis /Rendah, dan Teknis /Tinggi tidak memiliki perbedaan yang signifikan dalam waktu menggiring bola Kata Kunci: Latihan Pendekatan Pembelajaran Taktis, Latihan Pendekatan Pembelajaran Teknis, Kekuatan Otot Tungkai, Sepakbola

    Similar works