Eksperimen Model PBL Melalui Metode Eksperimen dan Demonstrasi Materi Suhu dan Kalor Kelas X MIA SMAN 4 Surakarta Ditinjau Dari Kemampuan Analisis Siswa
Eksperimen Model PBL Melalui Metode Eksperimen dan Demonstrasi Materi Suhu dan Kalor Kelas X MIA SMAN 4 Surakarta Ditinjau Dari Kemampuan Analisis Siswa Muhammad Taufik Akbar, Sukarmin, Ahmad Fauzi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Email: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) ada atau tidaknya perbedaan pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) melalui metode eksperimen dan demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada materi suhu dan kalor; 2) ada atau tidaknya perbedaan pengaruh kemampuan analisis siswa terhadap kemampuan kognitif siswa pada materi suhu dan kalor; 3) ada atau tidaknya interaksi pengaruh antara penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan kemampuan analisis siswa terhadap kemampuan kognitif siswa pada materi suhu dan kalor. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA di SMAN 4 Surakarta. Sampel yang terpilih adalah kelas X MIA 3 berjumlah 30 siswa dan X MIA 4 berjumlah 30 siswa dengan teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x3. Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik tes untuk data kemampuan kognitif dan kemampuan analisis siswa. Analisis data menggunakan uji ANAVA dua jalan dengan frekuensi sel tak sama, kemudian dilanjutkan dengan uji komparasi ganda menggunakan metode Scheffe’ dengan taraf signifikasi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) ada perbedaan pengaruh model PBL melalui metode eksperimen dan demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa (Fa=4,104 > F0,05;1;54= 4,024). siswa yang diterapkan dengan model PBL melalui metode ekperimen memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik daripada siswa yang diterapkan dengan model PBL melalui metode demonstrasi. 2) ada perbedaan pengaruh kemampuan analisis siswa kategori tinggi, sedang, dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa (Fb=9,952>F0,05;2;54=3,174). Kemampuan analisis siswa kategori tinggi memberikan pengaruh terhadap kemampuan kognitif hampir sama dengan kemampuan analisis siswa kategori sedang. Kemampuan analisis siswa kategori tinggi dan sedang memberikan pengaruh terhadap kemampuan kognitif lebih baik daripada kemampuan analisis siswa kategori rendah; dan 3) tidak ada interaksi pengaruh antara penggunaan model pembelajaran PBL dengan kemampuan analisis siswa terhadap kemampuan kognitif siswa (Fab=3,07