research

DINAMIKA SOSIAL BUDAYA PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI KECAMATAN PASAR KLIWON KOTAMADYA SURAKARTA TAHUN 1973-1998

Abstract

ADI PUTRA SURYA WARDHANA. C0510002. 2015. Dinamika Sosial Budaya Pelaksanaan Program Keluarga Berencana di Kecamatan Pasar Kliwon Kotamadya Surakarta Tahun 1973-1998. Skripsi: Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari jawaban dari permasalahan mengenai kondisi struktur sosial masyarakat Kecamatan Pasar Kliwon pada tahun 1973-1998, pelaksanaan program Keluarga Berencana di Kecamatan Pasar Kliwon pada tahun 1973-1998, dan dampak sosial budaya program Keluarga Berencana bagi masyarakat Kecamatan Pasar Kliwon pada tahun 1973-1998. Program Keluarga Berencana yang dilaksanakan oleh Pemerintah Orde Baru telah mengakibatkan terjadinya perubahan sosial budaya masyarakat Kecamatan Pasar Kliwon. Perubahan terjadi karena penggunaan alat kontrasepsi dalam KB pemerintah merupakan budaya dari luar yang diterapkan untuk mengubah budaya “banyak anak banyak rezeki” masyarakat di Kecamatan Pasar Kliwon pada waktu itu. Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yakni heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen, studi pustaka, dan wawancara. Dari pengumpulan data, kemudian data dianalisa dan diinterpretasikan berdasarkan kronologisnya. Setelah diinterpretasi fakta-fakta kemudian ditulis sehingga membentuk rangkaian cerita historis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnis Jawa, Arab, dan Tionghoa yang hidup secara berdampingan di Kecamatan Pasar Kliwon mempengaruhi terbentuknya struktur sosial masyarakat. Struktur sosial masyarakat turut mempengaruhi penerimaan program Keluarga Berencana. Program tersebut awalnya sulit untuk diterima oleh semua golongan. Propaganda yang dilakukan pemerintah secara terstruktur dan terus menerus telah berhasil merubah pemikiran masyarakat tentang Keluarga Berencana pemerintah dengan “dua anak cukup”. Masyarakat yang sudah terlanjur memiliki banyak anak pada akhirnya bersedia menggunakan alat kontrasepsi yang telah disediakan pemerintah secara gratis. Program Keluarga Berencana tidak hanya berdampak pada kependudukan di Kecamatan Pasar Kliwon, tetapi juga mempengaruhi perubahan sosial masyarakat. Budaya “banyak anak banyak rezeki” mulai ditinggalkan di akhir periode 1980-an. Program Keluarga Berencana juga berdampak pada munculnya kader-kader Keluarga Berencana. Namun, Keluarga Berencana Pemerintah Orde Baru juga menimbulkan efek negatif, yaitu pengabaian kesehatan reproduksi perempuan dan menjadikan perempuan sebagai objek utamanya

    Similar works