research

ESKPRESI RAGAM TANDA BUDAYA PADABATEE JEURAT PLAK PLENG DI SITUS KERAJAAN LAMURI

Abstract

ABSTRAK Bangsa Indonesia mempunyai budaya yang sangat beragam dan memiliki berbagai macam ornamentik yang kaya akan nilai seni serta maknanya, di antaranya terlihat pada kepercayaan dan tradisi lokal masyarakat yang masih terdapat sisa-sisa tradisi meghalithikum salah satunya adalah kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan dari batu besar, seperti menhir adalah tugu yang melambangkan arwah nenek moyang sehingga digunakan menjadi benda pujaan. Tradisi kepercayaan dan sistem sosial budaya adalah produk masyarakat lokal dalam menciptakan keteraturan, seperti tradisi melakukan upacara adat, menghadirkan tata cara menanam dan memanen, melakukan selamatan serta melakukan upacara peralihan hidup (kelahiran, pernikahan, kematian). salah satu yang sangat penting dalam upacara kematian disebut dengan pula batee (tanam batu nisan). Namun dalam perkembangannya dan perubahan yang terjadi dalam sosial masyarakat, kini upacara pula batee sendiri sudah tidak pernah dilakukan lagi. Hal tersebut dapat diungkapkan melalui penelitian tentang ekspresi Ragam Tanda Budaya Pada Batee Jeurat Plak Pleng yang merupakan bukti perkembangan Islam dan Pra Islam di Aceh. Peninggalan batu berupa monomen dalam fungsi Batee Jeurat yang sangat artistik ini, telah banyak memberi bukti atas keberadaan Kerajaan itu sendiri, sebelumnya menjadi tanda tanya besar oleh peneliti-peneliti sejarah tentang nama dan keberadaannya yang disebut-sebut pada Abad Ke-9 oleh pedagang dari Arab, Persia dan India. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui Bagaimana bentuk Batee Jeurat yang ada di Situs Kerajaan Lamuri, (2) Bagaimana ragam ornamen pada Batee Jeurat Plak Pleng, (3) Bagaimana ekspresi tanda budaya yang terkandung pada Batee Jeurat Plak Pleng di Situs Kerajaan Lamuri. Hasil penelitian menunjukkan Secara umum Batee Jeurat Plak Pleng berbentuk persegi empat yang didirikan tegak vertikal dan pada pangkal badan sedikit patahan yang semakin lancip ke atas dan paling atas memiliki bagian yang disebut kepala berupa tunas bunga yang secara umum memiliki ciri bunga empat kelopak, bagian pangkalnya secara umum agak lebih besar. Adanya pengaruh bentuk kuil- kuil India Tamil yang menggunakan gaya arsitektur Dravidian. Artefak berupa monumen ini dapat dikatakan sebuah produk budya yang dibangun dengan gagasan (konsep) perpaduan tanda, yang berlatar belakang dengan nilai-nilai luhur dari kebudayaan dan latar kepercayaan (religi) yang berbeda (berkonsep Plang Pleng), diantaranya Hinduism, Budhism, Islam, dan kepercayaan lokal. Tanda-tanda berupa simbol dan ikon yang di pahatkan berupa ikonoklasme burung kakak tua, phonix, naga, kerbau atau sapi, teratai, unsur omkara, maupun kalimah suci bersifat religi (kalimah tauhid, hadist, kata hikmah dan lainnya), adapun kalimah suci ini di tuliskan dengan huruf arab yang sudah disesuaikan dengan kaarakter khas lokal dalam pola arabesk. Secara mitos (konotasi) pemaknaan terhadap sosok burung begitu menonjol dalam hikayat, kisah kepahlawanan Aceh. Burung kakak tua (cicem bayeun), sangat digemari: ia sebagai penolong para pahlawan dan sebetulnya ia seorang puteri yang menyamar, sumber asal dari burung kakak tua dalam desain Aceh mungkin Persia. Adapun naga yang biasa dimaknai dengan perwakilan ular yang mewakili bumi (dunia bawah), selain itu ada kala dan makara, kerbau, antromorphic, Raja duek yang ditampilkan secara Ikonoklasme, teratai, tunas atau kuncup teratai, yang hampir tidak dapat dikesan lagi dalam cerita-cerita rakyat di akhir abad ke-19. Batee Jeurat Plak Pleng pada prinsipnya sangat kaya akan makna religius, humanistik maupun edukatif. Kebijaksanaan para leluhur tampak telah dituangkan begitu cerdas dan indah melalui tangan- tangan pengukir, memahami benar tentang nilai-nilai yang dipahat pada batu tersebut. Tampilan Batee Jeurat Plak-pleng memberikan isyarat bahwa penenda kematian ini bukan hanya sebagai batu yang terpahat indah belaka, namun jauh dari itu, pahatan kaligrafi berupa Syair, hadist, ayat Al-Quran maupun kalimah tauhid (mengesakan Allah) secara jelas telah menunjukkan bahwa ada pesan (Message) penting untuk dibaca oleh generasi yang ditinggalnya. Berbagai pesan penting yang berkaitan tentang kehidupan, kehidupan di alam akhirat adalah hal yang sangat dikhususkan, dominan dari teks yang tertulis dalam huruf arab pada bagian kaki nisan adalah tentang keabadian hidup. Kata kunci: Ekspresi Tanda, Ragam Tanda Budaya, Batee Jeurat Plak Pleng, makna dan nilai-nilai kehidupan

    Similar works