KEPEMIMPINAN MASA DEPAN (FUTURE LEADERSHIP) DALAM PERSPEKTIF AGAMA, FILOSOFI, PSIKOLOGI DAN SOSIOLOGI; IMPLEMENTASINYA DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN

Abstract

Change is a necessity. We must accept these changes with open arms. There is no other choice but to respond to the challenge of change by preparing various components to welcome it. Various resources must be prepared, especially in terms of human resources. We must prepare competent leadership who has a vision of the future that can answer these challenges. This study uses a descriptive qualitative methodology with a Library Research approach. The millennium has brought us many challenges and many opportunities for leadership. Leadership is no longer fixated on electing a few who are given power and authority. Each must be engaged to make full use of the knowledge and information that forms the basis of working life in the world of advanced technology in this century. Self-leadership is the key to enhancing learning which is necessary to enable us to face the challenges of a knowledge-based and information- rich age. Superleadership provides a tool for leaders to be able to create self-leadership in others. Religion plays a very important role in leadership. Anyone who enforces leadership, if it is done from a religious perspective, is actually continuing the prophetic mission (nubuwwah) and this applies throughout time. Becoming an effective leader requires a fairly complex process. Many factors influence the birth of future leaders. From a religious, philosophical, psychological and sociological perspective we will be able to see the importance of education in an effort to produce future leaders.Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Kita harus menerima perubahan dengan tangan terbuka. Tidak ada pilihan lain kecuali menjawab tantangan perubahan tersebut dengan menyiapkan berbagai komponen untuk menyambutnya. Berbagai sumber daya harus disiapkan terutama dalam tatanan sumber daya manusia. Kita harus menyiapkan kepemimpinan yang berkompeten yang memiliki visi masa depan yang bisa menjawab tantangan tersebut. Kajian ini menggunakan metodologi kualitatif desktiptif dengan pendekatan Library Research.Abad milenium telah membawa banyak tantangan bagi kita dan banyak kesempatan bagi leadership.  Kepemimpinan tidak lagi terpaku pada memilih beberapa yang diberi kekausaan dan otoritas. Masing-masing harus terlibat untuk memanfaatkan secara penuh pengetahuan dan informasi yang membentuk dasar kehidupan bekerja dalam dunia teknologi canggih di abad ini. Selfleadership menjadi kunci untuk enhance pembelajaran yang perlu untuk membuat kita mampu menghadapi tantangan dari zaman yang berbasis pengetahuan dan kaya akan informasi. Superleadership menyediakan alat bagi para pemimpin agar mampu menciptakan self-leadership pada orang lain.Agama memegang peranan yang begitu penting dalam kepemimpinan. Siapapun yang menegakkan kepemimpinan, jika dilakukan dalam perspektif agama sejatinya adalah meneruskan missi kenabian (nubuwwah) dan ini berlaku sepanjang masa. Menjadi pemimpin yang efektif membutuhkan proses yang cukup kompleks. Banyak faktor yang mempengaruhi lahirnya pemimpin masa depan. Dari perspektif agama, filosofis., psikologis dan sosiologis kita akan dapat melihat arti penting pendidikan dalam upaya melahirkan pemimpin masa depan

    Similar works