IbM Bantuan Hidup Dasar di SMAN 1 Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara

Abstract

Cedera merupakan salah satu penyebab kematian. Cedera dan kecelakaan bisa mengakibatkan henti jantung atau cardiac arrest. Salah satu kondisi kegawatdaruratan yang dapat mengancam jiwa dan membutuhkan penanganan segera adalah cardiac arrest atau henti jantung. Henti jantung masih merupakan penyebab kematian utama di dunia. Dilingkungan kehidupan kita akan menjumpai korban kecelakaan, cedera, penyakit jantung, korban tenggelam yang membutuhkan penanganan segera. Jika Otak tidak mendapatkan supply oksigen dalam 4-6 menit maka kerusakan otak akan terjadi dan akan menjadi irreversibel dalam waktu 8-10 menit. Berdasarkan kegawat daruratan itulah maka semua orang harus menguasai dan mampu melakukan Bantuan Hidup Dasar. Pihak Mitra yaitu SMAN I Tahuna belum pernah melaksanakanpelatihan kepada para muridnya mengenai Bantuan Hidup Dasar. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, maka Tim pengabdian pada Masyarakat POLNUSTAR melaksanakan Seminar untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan juga workshop agar mereka dapat mempraktekkan langsung dan diharapkan mampu melakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar kepada orang yang membutuhkan. Kegiatan iniberlangsung selama 2 hari, dan seluruh peserta sangat antusias dan berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan ini. Hasil pengabdian pada masyarakat ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan, rata-rata pengetahuan peserta sebelum mengikuti seminar yaitu hanya 64% mengetahui tentang BHD, setelah mengikuti seminar rata-rata pengetahuan peserta meningkat menjadi 93%. Demikian halnya denganpelaksanaan tindakan Bantuan Hidup Dasar, seluruh peserta bisa melakukan tindakan tersebut

    Similar works