PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN (SILVOFISHERY) DI KAWASAN HUTAN MANGROVE BAGI MASYARAKAT PESISIR BOLAANG MONGONDOW SELATAN

Abstract

Tujuan PKM ini untuk mencari solusi dalam persoalan yang dihadapi. yaitu: 1) Masyarakat belum memanfaatkan lingkungan mangrove, sebagai tempat untuk pemeliharaan ikan; 2) Pemahaman tentang fungsi dan manfaat mangrove bagi kehidupan organisme air masih sangat kurang, serta belum mengetahui bahaya/ancaman yang ditimbulkan akibat penebangan pohon mangrove oleh masyarakat setempat; 3) Sebagian besar ekosistem mangrove yang ada di wilayah ini telah rusak, karena ditebang untuk dijadikan bahan rumah ataupun sebagai kayu bakar; 4) Pengelolaan pembukuan nelayan masih bersifat konvensional, mengakibatkan banyak pengeluaran dan pemasukan tidak tercatat, hal ini mempersulit dalam penghitungan keuntungan yang diperoleh. Target khusus untuk mengatasi persoalan-persoalan di atas adalah melalui penyuluhan dan pelatihan, pendampingan, dan pendidikan manajemen usaha dan ekonomi secara langsung di lapangan kepada nelayan. Metode pelatihan dilakukan berdasarkan metode otodidak, memberikan ceraman (teori dan praktek) dan diskusi. Pelaksanaan kegiatan dilakukan selama 10 (sepuluh) bulan, dengan tahapan persiapan, pelatihan/ pendampingan, pemantauan, dan monitoring dan evaluasi. Target luaran yang dicapai pada akhir penyuluhan dan pelatihan ini adalah semua anggota kelompok maupun keluarganya mempunyai pengetahuan tentang:1) Fungsi dan manfaat konservasi mangrove, 2) Mitra memahami teknologi budidaya ikan metode silvofishery dan mempraktekkannya pembuatan tambak tumpang sari yang mengkombinasikan tambak dengan penanaman mangrove sehingga akan tersedianya ikan hasil budidaya metode silvofishery; 3) memahami dan mempraktekan dalam membuat pencatatan uang masuk dan keluar serta mampu menganalisis cash flow, sehingga mereka bisa mengatur dan mengetahui keuntungan mereka melalui pembukuan yang baik dan pada akhirnya akan meningkatkan pengetahuan dan produksi ikan di Desa Deaga.   The purpose of this community service (shorten PKM) in Deage Village is to find solutions to the village’s community lack of (1) concern in making use of mangrove area for rearing Nile tilapia using silvofishery technique, (2) understanding about the function and benefit of mangrove for the life of aquatic organisms and the danger of cutting off mangrove, 3) awareness of the disctruction of mangrove forest that they cut down for building houses and for firewoods as well as 4) financial knowledge that led to their monthly high expenditure and low income. To overcome the problems, our team provided the Deaga’s community with counseling, training and mentoring in planting mangroves and education in business, economy and management directly at the field. The training method was based on adult learning methods in form of theory (lecture and group discussion) and practice mangrove plantation and building pond for silvofishery. The PKM was implemented for 10  months, covering key aspects such as preparation, training/assistance, monitoring and evaluation. The achieved targets or outcomes of this community service at the end of this program included (1) improvement in community’s knowledge about and awereness of the functions and benefits of mangroves conservation implemented through the plantation of 500 mangrove trees, 2) a better understanding of the silvofishery fish culture technology shown by the availability of 2 intercropping ponds built by the community combining a lake and mangrove as silvofishery fish cultivation method and 3) a better practice in recording their life expense (income and expenditure) and in analyzing cash flow, allowing them to manage their money through a proper book keeping, which in turn increased fisheries knowledge and fish production in Deaga Village

    Similar works