PT. Kaltim Prima Coal (PT KPC) merupakan perusahaan tambang batu bara yang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. PT KPC menggunakan sistem tambang terbuka dengan metode open pit. Sebagian besar tanah penutup di area PT KPC harus melalui proses peledakan sebelum digali oleh alat gali muat. Proses peledakan yang digunakan di area PT KPC ada 2 cara yaitu:Peledakan konvensional dengan pengeboran berhenti di atas roof  batu bara.Peledakan menembus lapisan batu bara (through seam blasting). Through seam blasting sangat efisien dalam sequence penambangan karena dapat mengurangi waktu tunda produksi akibat proses peledakan floor batu bara. Proses peledakan ini biasanya menggunakan metode natural gamma logging. Metode ini merupakan proses untuk mengukur radiasi sinar gamma yang dihasilkan oleh unsur-unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan di sepanjang lubang bor. Metode ini mempunyai batasan karena lubang bor harus diukur secara manual dan membutuhkan waktu tambahan dalam proses mengidentifikasi perlapisan batuan di sepanjang lubang bor.Pemanfaatan data drill provision untuk mengidentifikasi perlapisan batuan sudah diterapkan di area tambang PT KPC. Data drill provision menggantikan metode natural gamma logging pada peledakan menembus lapisan batu bara. Penggunaan drill provision (dispatch drill system) pada unit drill dengan menggunakan modul Drill Strata Recognition (DSR), input dari modul ini berupa data torsi dan rasio penetrasi dari mata bor. Input data ini berasal dari sensor yang dipasang pada string unit drill, sehingga dihasilkan output berupa grafik Torque to Penetration Rate yang memberikan gambaran seberapa keras material yang dibor melalui pembacaan torsi dalam konteks kecepatan vertikal pengeboran yang dilakukan (rasio penetrasi).Kesimpulan dari seluruh kegiatan penelitian ini adalah mengganti metode dalam mengindentifikasi perlapisan batuan penutup dan batu bara sehingga mempersingkat waktu tunda peledakan tanpa mengurangi jumlah/kuantitas batu bara yang akan ditambang sehingga dapat mendukung operasional pit dalam pengaturan sequence penambangan

Fadli, Fadli

English

Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI

PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020   391 PEMANFAATAN DATA DRILL PROVISION UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERLAPISAN BATUAN PADA PROSES PELEDAKAN MENEMBUS BATU BARA DI PT KALTIM PRIMA COAL  Fadli1)  1)Drill Blast Department, PT. Kaltim Prima Coal E-mail:fadli@kpc.co.id  ABSTRAK PT. Kaltim Prima Coal (PT KPC) merupakan perusahaan tambang batu bara yang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. PT KPC menggunakan sistem tambang terbuka dengan metode open pit. Sebagian besar tanah penutup di area PT KPC harus melalui proses peledakan sebelum digali oleh alat gali muat. Proses peledakan yang digunakan di area PT KPC ada 2 cara yaitu: 1. Peledakan konvensional dengan pengeboran berhenti di atas roof  batu bara. 2. Peledakan menembus lapisan batu bara (through seam blasting).  Through seam blasting sangat efisien dalam sequence penambangan karena dapat mengurangi waktu tunda produksi akibat proses peledakan floor batu bara. Proses peledakan ini biasanya menggunakan metode natural gamma logging. Metode ini merupakan proses untuk mengukur radiasi sinar gamma yang dihasilkan oleh unsur-unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan di sepanjang lubang bor. Metode ini mempunyai batasan karena lubang bor harus diukur secara manual dan membutuhkan waktu tambahan dalam proses mengidentifikasi perlapisan batuan di sepanjang lubang bor. Pemanfaatan data drill provision untuk mengidentifikasi perlapisan batuan sudah diterapkan di area tambang PT KPC. Data drill provision menggantikan metode natural gamma logging pada peledakan menembus lapisan batu bara. Penggunaan drill provision (dispatch drill system) pada unit drill dengan menggunakan modul Drill Strata Recognition (DSR), input dari modul ini berupa data torsi dan rasio penetrasi dari mata bor. Input data ini berasal dari sensor yang dipasang pada string unit drill, sehingga dihasilkan output berupa grafik Torque to Penetration Rate yang memberikan gambaran seberapa keras material yang dibor melalui pembacaan torsi dalam konteks kecepatan vertikal pengeboran yang dilakukan (rasio penetrasi). Kesimpulan dari seluruh kegiatan penelitian ini adalah mengganti metode dalam mengindentifikasi perlapisan batuan penutup dan batu bara sehingga mempersingkat waktu tunda peledakan tanpa mengurangi jumlah/kuantitas batu bara yang akan ditambang sehingga dapat mendukung operasional pit dalam pengaturan sequence penambangan. Kata kunci : through seam blasting, natural gamma logging, dispatch drill system, Torque to Penetration Rate      PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020   392 ABSTRACT PT. Kaltim Prima Coal (PT KPC) is a coal mining company located in East Kutai Regency, East Kalimantan Province. PT KPC uses an open pit mining system with the open pit method. Most of the overburden in the PT KPC area has to go through a blasting process before being excavated by digging tools. There are 2 methods of blasting used in the PT KPC area, namely: 1. Conventional blasting by drilling stops above the coal roof. 2. Through seam blasting.  Through seam blasting is very efficient in the mining sequence because it can reduce production delays due to the coal floor blasting process. This blasting process usually uses the natural gamma logging method. This method is a process for measuring gamma ray radiation produced by radioactive elements present in the rock layers along the borehole. This method has limitations because the borehole has to be measured manually and requires additional time in the process of identifying rock layers along the borehole. The use of drill provision data to identify rock layers has been implemented in the PT KPC mine area. The data drill provision replaces the natural gamma logging method for blasting through the coal seam. Using the drill provision (dispatch drill system) on the drill unit using the Drill Strata Recognition (DSR) module, the input of this module is in the form of torque data and the penetration ratio of the drill bit. This data input comes from a sensor mounted on the drill unit string, so that the output is a Torque to Penetration Rate graph which provides an idea of how hard the material is drilled through the torque reading in the context of the vertical speed of the drilling being carried out (penetration ratio). The conclusion of all research activities is to change the method in identifying overburden and coal layers so as to shorten the delay time for blasting without reducing the amount / quantity of coal to be mined so that it can support pit operations in setting the mining sequence. Keywords: through seam blasting, natural gamma logging, dispatch drill system, Torque to Penetration Rate  A. PENDAHULUAN  Teknologi saat ini sudah memasuki era baru Revolusi Industri 4.0, dimana terjadi perubahan sistem teknologi yang mempengaruhi beberapa sektor industri di berbagai penjuru dunia. Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang merasakan efek adanya revolusi industri 4.0 dengan adanya perubahan yang terjadi dengan sistem penambangan yang semakin efisien dan canggih. Sejak tahun 2013, di PT Kaltim Prima Coal (PT KPC) khususnya di Departement Drill & Blast sudah memakai teknologi sistem navigasi pada unit drill dengan akurasi tinggi atau yang biasa disebut high precision GPS with Drill Provision System. Sistem Drill Provision ini difungsikan untuk memberikan panduan kepada operator dalam melakukan pengeboran yang akurat sesuai dengan rencana. Sistem Drill Provision juga dilengkapi dengan Modul Stratifikasi Lubang Bor. Modul ini dapat menghitung nilai momen gaya/kekuatan penetrasi di sepanjang lubang bor. Teknologi ini yang diterapkan pada metode peledakan menembus batu bara (through seam blasting) atau disingkat dengan nama TSB di area Pit Bendili PT KPC. PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020   393 Through seam blasting adalah sebuah metode peledakan yang dilakukan secara tunggal atau bersamaan di dalam lubang ledak dimana lubang ledak dibuat menembus satu atau beberapa lapisan batu bara. Tujuan dilakukan metode ini adalah untuk mempersingkat waktu tunda akibat peledakan karena bisa meledakkan area floor (bawah) batu bara sekaligus, seperti terlihat pada Gambar 1.  Gambar 1. Ilustrasi Peledakan Normal (a) dan Peledakan Menembus Batu bara/TSB (b)  Through seam blasting biasanya menggunakan metode natural gamma logging. Natural gamma logging merupakan metode untuk mengukur radiasi sinar gamma yang dihasilkan oleh unsur-unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan di sepanjang lubang bor. Karena unsur radioaktif terkonsentrasi di beberapa bebatuan (misalnya tanah liat dan serpih) dan habis di tempat lain (batu pasir atau batu bara), pengukuran ini dapat membantu memberi indikasi litologi, seperti terlihat pada Gambar 2. Adapun tahapan through seam blasting adalah sebagai berikut: 1. Pengeboran lubang ledak dengan menembus batu bara  2. Mengambil data batas setiap lapisan (overburden, batu bara, maupun interburden) pada lubang ledak dengan menggunakan natural gamma logging 3. Menginterpretasikan data dari natural gamma logging dan memasukkan ke software peledakan untuk proses pembuatan acuan bahan peledak setiap lubang (loading sheet).    Gambar 2. Ilustrasi tahap pengidentifikasian perlapisan batuan dari kegiatan natural gamma logging  PT KPC saat ini menyewa satu unit logging dari sebuah provider untuk mendukung operasional peledakan, khususnya pada proses through seam blasting. Dikarenakan hanya ada satu unit, maka metode peledakan ini tidak bisa dilakukan di semua area pit dalam waktu bersamaan. Tahapan ini juga masih memiliki kekurangan dari sisi waktu sekitar tiga hari sebelum lubang tersebut dapat diledakkan.  PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020   394  Beberapa hal di atas adalah faktor pendorong penelitian ini dilakukan dengan tujuan ditemukan metode yang lebih efisien dan efektif dengan tidak mengurangi kuantitas batu bara yang tertambang.   B. METODOLOGI PENELITIAN  Metode  penelitian  yang digunakan adalah metode eksperimental (trial error). Metode eksperimental adalah pendekatan sistematis dan ilmiah untuk penelitian di mana peneliti memanipulasi satu atau lebih variabel, dan mengendalikan dan mengukur setiap perubahan dalam variabel lain. Penelitian ini dibagi  menjadi  beberapa  tahapan  yaitu  tahap  persiapan, pengambilan data dan pengolahan data.  B.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan ini dilakukan studi literatur mencari bahan pustaka yang menunjang, diperoleh dari laporan penelitian terdahulu dan buku-buku penunjang mengenai kajian penggunaan data drill provision untuk menginterpretasikan perlapisan batuan di dalam lubang bor. B.2 Pengambilan Data Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan faktor apa saja yang mempengaruhi interpretasi perlapisan batuan di dalam lubang bor. Pengambilan data primer dilakukan pada lokasi trough seam blasting di Pit Bendili PT KPC dengan membandingkan data drill provision dengan data natural gamma logging pada lubang yang sama. Data natural gamma logging dianggap sebagai data valid dalam mengidentifikasi perlapisan batuan dalam lubang bor.  B.3 Pengolahan dan Analisis Data  Perbandingan data antara data natural gamma logging dan data drill provision (data pulldown pressure, data RPM, data torsi/rotational pressure dan data penetration rate). Semua data dikalkulasi serta dibandingkan dengan data natural gamma logging kemudian diolah dalam program Ms.Excel. Hasil dari perbadingan tersebut berupa suatu grafik yang merupakan model interpretasi perlapisan batuan dalam lubang bor.    C. HASIL DAN PEMBAHASAN  Data drill provision merupakan kumpulan data lubang bor yang didapatkan sesaat setelah unit drill melakukan pengeboran. Data-data itu berupa data posisi lubang bor (koordinat X,Y,Z) rencana dan aktual, waktu dan lama pengeboran, nama operator, nomor unit drill, dan sebagainya. Sampel tampilan beberapa data drill provision seperti pada Gambar 3. PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020   395  Gambar 3. Sampel tampilan data drill provision  Selain data umum yang sudah dipaparkan di atas, dalam data provision juga terdapat data Drill Strata Recognition (DSR). Data DSR ini memiliki beberapa masukan data diantaranya, yaitu data pulldown pressure, data rotation per minutes (RPM), data torsi (rotational pressure) dan data kecepatan vertikal pengeboran (penetration rate).  Setelah melakukan semua perbandingan antara data drill provision dan data natural gamma logging, didapatkan data berupa data torsi dan kecepatan vertikal pengeboran adalah data yang paling mendekati kesamaan dengan data interpretasi natural gamma logging. Kedua data tersebut berasal dari sensor yang dipasang pada string unit drill, sehingga dihasilkan output berupa grafik torque to penetration rate yang memberikan gambaran seberapa keras material yang dibor melalui pembacaan torsi dalam konteks kecepatan vertikal pengeboran yang dilakukan (penetration rate), seperti terlihat pada Gambar 4. Adapun persamaannya, yaitu:                  (1)      Pada persamaan di atas menunjukan bahwa τ adalah torsi/rotational pressure (Psi) dan    adalah nilai kecepatan vertikal pengeboran per satuan waktu (m/jam).  TOHZ ActualY VarianceXY VarianceZ Operator Depth Direction Drill Pitch Drill Roll Mast Azimuth Mast Dip Angle Operator ID74.0700 199741.8276 0.0009 (0.5070) 4.4000 258.0000 3.8900 (2.0400) 258.0000 3.7600 01111174.8300 199739.7699 0.0069 (0.5170) 5.2000 259.0000 4.0100 (2.6200) 259.0000 3.9500 01111175.5900 199738.2733 0.0008 (0.4300) 5.8000 255.0000 2.4700 (1.3600) 255.0000 2.2500 05944576.3600 199736.3196 0.0000 (0.4350) 6.7000 256.0000 2.2900 (1.7100) 256.0000 2.0300 05944577.1600 199734.2960 0.0039 (0.6130) 7.3000 255.0000 3.5600 (0.5000) 255.0000 3.3600 05944577.9800 199732.1979 0.0189 (0.4650) 8.5000 251.0000 2.4600 (2.3400) 251.0000 2.3400 05944578.7800 199730.6708 0.0038 (0.4640) 9.4000 244.0000 2.3300 (0.1000) 244.0000 2.7800 05944579.6200 199728.8643 0.0008 (0.3360) 10.1000 253.0000 2.7700 (0.5300) 253.0000 2.9800 05944580.5900 199726.7829 0.0009 (0.3900) 11.1000 253.0000 1.9700 (0.8900) 253.0000 2.1800 05944581.4400 199724.8821 0.0050 (0.4920) 11.9000 257.0000 3.9300 (0.8300) 257.0000 4.1500 05944582.4400 199723.1225 0.0020 (0.4570) 12.8000 253.0000 3.1800 0.8100 253.0000 3.4200 05944583.3700 199720.9841 0.0336 (0.4980) 14.0000 256.0000 0.6200 3.0800 256.0000 0.9000 05944583.7800 199719.3540 0.0104 (0.0970) 14.0000 298.0000 1.0300 1.3200 298.0000 1.0900 01742184.2300 199717.6228 0.0000 (0.0240) 14.1000 265.0000 1.2100 (0.8800) 265.0000 1.1500 01742173.3900 199743.7919 0.0002 (0.2560) 3.5000 265.0000 2.9100 (2.5800) 265.0000 2.7400 01111169.0000 97300.5739 72.2440PLAN_20_BN70W04 A_9 D170 97300.6920 199743.765069.0000 97172.6882 82.9030PLAN_20_BN70W04 A_23 D170 97163.1560 199717.6150 69.0000 97163.1905 83.0760PLAN_20_BN70W04 A_22 D170 97172.9800 199719.483069.0000 97192.4396 81.3430PLAN_20_BN70W04 A_21 D170 97182.8040 199721.3510 69.0000 97182.5833 82.5020PLAN_20_BN70W04 A_20 D170 97192.6280 199723.218069.0000 97212.2867 79.7100PLAN_20_BN70W04 A_19 D170 97202.4520 199725.0860 69.0000 97202.2822 80.4080PLAN_20_BN70W04 A_18 D170 97212.2760 199726.954069.0000 97231.6761 77.9360PLAN_20_BN70W04 A_17 D170 97222.1000 199728.8220 69.0000 97221.9389 78.7640PLAN_20_BN70W04 A_16 D170 97231.9240 199730.690069.0000 97251.3588 75.6870PLAN_20_BN70W04 A_15 D170 97241.7480 199732.5580 69.0000 97241.8370 77.0350PLAN_20_BN70W04 A_14 D170 97251.5720 199734.426069.0000 97271.0959 74.3700PLAN_20_BN70W04 A_13 D170 97261.3960 199736.2930 69.0000 97261.3278 75.2650PLAN_20_BN70W04 A_12 D170 97271.2200 199738.161069.0000 97290.7072 72.8930PLAN_20_BN70W04 A_11 D170 97281.0440 199740.0290 69.0000 97280.9172 73.6830PLAN_20_BN70W04 A_10 D170 97290.8680 199741.8970BOHZ ActualX ActualZPattern Name:PLAN_20_BN70W04Pattern Name Hole Unit PlanX PlanYProVision DrillPattern Raw DataPROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020   396  Gambar 4. Ilustrasi proses interpretasi data perlapisan secara otomatis oleh Sistem Drill Provision  Pada saat bit (mata bor) melalui perlapisan batu bara maka torsi yang akan dihasilkan akan turun signifikan dibandingkan pada saat melalui perlapisan batuan lainnya. Batu bara akan lebih mudah pecah daripada material lain dengan demikian mata bor dapat berputar lebih cepat. Tingkat penetrasi (penetration rate) akan melonjak tinggi jika melalui perlapisan batu bara sekali lagi ini dikarenakan karena sifat batu bara yang mudah pecah (brittle) dibandingkan dengan batuan disekitarnya, seperti terlihat pada Gambar 5.  Kedua data inilah yang diamati lebih lanjut dikarenakan mempunyai keterkaitan erat dalam menginterpretasikan perlapisan batuan di dalam lubang bor.   PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020   397  Gambar 5. Sampel data torsi/rotational pressure (a) dan penetration rate (b) pada lubang  Pengambilan sampel lubang bor dilakukan di lokasi BP20W30 Pit Bendili PT KPC, seperti terlihat pada Tabel 1. Total jumlah lubang yang dapat diidentifikasi dengan data drill provision dan diidentifikasi dengan natural gamma logging adalah 47 lubang. Rata-rata variansi dimana level PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020   398 kedalaman batas atas (roof) batu bara adalah 0.26 meter, dimana total standard deviasi adalah 0.28 meter. Rata-rata variansi dimana level kedalaman batah bawah (floor) batu bara adalah 0.30 meter, dimana total standard deviasi adalah 0.35 meter. Sedangkan rata-rata variansi ketebalan batu bara adalah 0.43 meter, dimana standard deviasi adalah 0.44 meter.  Tabel 1. Sampel Lokasi perbandingan data drill provision vs data natural gamma logging Jumlah Lubang yang dibandingkan drill provision vs natural gamma logging Rata-rata Variansi – Level Kedalaman Batas Atas Batu bara (m) Rata-rata Varians – Level Kedalaman Batas Bawah Batu bara (m) Rata-rata Varians – Ketebalan Batu bara (m) 47 lubang 0.26 (σ = 0.28) 0.30 (σ = 0.35) 0.43 (σ = 0.44) Nilai suatu standard deviasi menunjukkan sebaran suatu kelompok data terhadap rata-ratanya. Semakin kecil standard deviasi atau bahkan mendekati angka nol, maka perbandingan kumpulan data itu dapat dianggap sama. Akan berlaku sebaliknya, jika suatu standard deviasi itu semakin besar maka semakin besar juga jarak data dengan nilai rata-rata.   Standar deviasi antara lubang bor hasil interpretasi data drill provision dengan hasil interpretasi natural gamma logging menunjukkan jarak yang cukup dekat dengan rata-rata variansi dari masing-masing data. Hasil ini menunjukkan bahwa data drill provision sama dianggap dengan data natural gamma logging dalam mengidentifikasi perlapisan batuan di sepanjang lubang bor. Sampel lubang bor dimana tampak perbandingan interpretasi pada lubang yang sama dapat dilihat di Gambar 6.  Gambar 6. Perbandingan interpretasi data natural gamma logging (a) dan data drill provision (b) Berdasarkan hasil observasi ini, maka praktek trough seam blasting di area PT KPC dapat menggunakan data drill provision sehingga menghemat tahapan trough seam blasting dari 3 hari menjadi 2 hari dan menghemat biaya sewa unit logging. Tambahan keuntungan dari metode ini adalah PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020   399 index perolehan batu bara tertambang secara kuantitas tidak terganggu, seperti terlihat pada Tabel 2. Sampel diambil pada satu lokasi yang merupakan lokasi trough seam blasting dengan data drill provision.  Tabel 2. Daftar parameter batu bara tertambang di lokasi trough seam blasting dengan data drill provision Parameter  Unit Total Seam ID B2   Region BENDILI PRIMA   Survey  Thickness (m) 1.50  Area (m2) 3,945.00  Volume (m3) 5,917.50  Tonnes  7,706.03 Dispatch Production Clean (Tonnes) 7,280.00  Dirty (Tonnes) 281.00 Coal Recovery Index  (%) 98.10  Sample index perolehan batu bara trough seam blasting masih di atas limit batu bara yang harus bisa ditambang dalam setiap kegiatan penambangan batu bara minimal 98% di area PT KPC dan data di atas menunjukkan angka 98.1%. Meskipun index perolehan batu bara ini masih dipengaruhi beberapa faktor lain seperti metode penambangan.  D. KESIMPULAN  Berdasarkan perbandingan hasil interpertasi perlapisan batuan antara data drill provision dengan data natural gamma logging, dapat disimpulkan bahwa data drill provision memberikan hasil yang lebih baik.  Secara keseluruhan, hasil yang didapatkan selama metode ini diterapkan antara lain: 1. Waktu tunda akibat proses trough seam blasting dari tiga hari menjadi lebih singkat yaitu dua hari.  2. Menghemat biaya sewa unit logging, karena metode ini menghilangkan metode natural gamma logging pada proses trough seam blasting. 3. Index perolehan batubara tertambang tidak terganggu, masih sesuai batasan index penambangan batu bara tertambang di area PT KPC. Atas pencapaian ini, terbukti bahwa data drill provision dapat memberikan perbaikan terhadap  metode peledakan khususnya pada proses trough seam blasting serta berdampak positif pada kemajuan   teknologi terhadap dunia pertambangan.  UCAPAN TERIMA KASIH  Pada kesempatan ini, kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan semua pihak yang terlibat dalam penelitian ini yaitu PT KPC pada umumnya, Bapak Muhammad Rudy selaku KTT PT Kaltim Prima Coal, Bapak Hendro Ichwanto, Bapak Yuli Prihartono, Bapak Untung Pramana, Bapak Oktovianus Bakkula serta keluarga besar Drill & Blast Department PT KPC.        PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020   400 DAFTAR PUSTAKA  Logging Geofisika pada Eksplorasi Batubara, data diperoleh dari situs internet: http://psdg.bgl.esdm.go.id. Diunduh pada tanggal 28 Oktober 2020.  Modular Mining Systems, Inc. (2019): KPC DSR Coal Interpretation Tool Development. Historis Pengembangan Data Drill Provision PT KPC, Sangatta, 01 – 09.   PT Kaltim Prima Coal. (2020). Data Coal Recovery Seam B2 Pit Bendili. Sangatta.  Report Manager Drill Provision Data, data diperloleh dari situs intranet PT KPC:http://kpcsgt-db02.kpc.co.id/Reports. Diunduh pada tanggal 20 Oktober 2020.  Sridianti.com, data diperoleh melalui situs internet: https://www.sridianti.com/pengertian-standar-deviasi.html. Diunduh pada tanggal 23 Okotber 2020.                              

PEMANFAATAN DATA DRILL PROVISION UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERLAPISAN BATUAN PADA PROSES PELEDAKAN MENEMBUS BATU BARA DI PT KALTIM PRIMA COAL

https://www.prosiding.perhapi.or.id/index.php/prosiding/article/view/169/243

PEMANFAATAN DATA DRILL PROVISION UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERLAPISAN BATUAN PADA PROSES PELEDAKAN MENEMBUS BATU BARA DI PT KALTIM PRIMA COAL

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI