Studi Kasus Manajemen Cairan Pada Penurunan Curah Jantung Anak Dengan Penyakit Jantung Bawaan Sianotik Atresia Pulmonal Ventriculer Septal Defect (PA/VSD) Di Ruang PICU RSUD dr Saiful Anwar Malang
Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir. Salah satunya adalah Pulmonary Atresia Ventricular Septal Defect (PA/VSD) yang terjadi pada 0,07 per 1.000 kelahiran hidup dan menyumbang sekitar 2,5 dari PJB sianotik. kasus ini cukup sulit ditemukan dan menarik untuk dianalisa dari sudut pandang keperawatan. Penyebab kematian pada sebagian besar pasien dengan PJB adalah gagal jantung. Di PICU RSSA Malang pasien PJB sering kali datang dengan keluhan gagal nafas, gagal jantung, pneumonia, atelektasis paru dan gizi buruk, sehingga memerlukan bantuan nafas ventilator mekanik, observasi ketat tanda-tanda vital serta balance cairan. Perawatan pasien PJB cyanotic memerlukan kontribusi signifikan dari perawat sebagai anggota tim terbanyak. Perawat dituntut untuk memiliki pemahaman yang baik tentang monitoring tanda- tanda vital dan manajemen cairan, Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui gambaran intervensi keperawatan manajemen cairan pada penurunan curah jantung pasien anak dengan PJB sianotik PA/VSD di PICU serta outcome yang dihasilkan. Studi kasus ini menggunakan metode observasi selama 10 hari pada 1 orang pasien anak dengan PA/VSD. Selama pengkajian dan observasi didapatkan diagnosa keperawatan penurunan curah jantung, pola nafas tidak efektif dan bersihan jalan nafas tidak efektif. Pada kasus ini dilakukan intervensi keperawatan manajemen cairan. Studi kasus ini menyimpulkan bahwa balance cairan positif yang tidak termonitor dengan baik dapat menyebabkan fluid overload sehingga memperburuk kondisi gagal jantung anak. Sebaliknya balance cairan negatif yang tidak termonitor dengan baik dapat menyebabkan arah shunt kiri ke kanan berubah menjadi shunt kanan ke kiri sehingga saturasi oksigen menurun dan memicu cyanotic spells. Diperlukan pemahaman dan kolaborasi yang baik pada perawatan anak dengan PJB mulai dari RS sampai dengan perawatan di rumah oelh keluarg