Pemetaan Daerah Potensial Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Di Perairan Selatan Jawa Timur Menggunakan Pelagic Habitat Index

Abstract

Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan salah satu spesies ikan tuna yang memiliki produksi relatif tinggi di Indonesia. Volume produksi ikan Cakalang di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 550,61 ribu metrik ton dengan persentase sebesar 43% dari seluruh tuna di Indonesia. Persebaran ikan cakalang sangat luas salah satunya di perairan Selatan Jawa Timur. Perairan ini merupakan tempat terjadinya fenomena upwelling yang menyebabkan kelimpahan klorofil-a (chl-a) di permukaan laut dan mengindikasikan kelimpahan ikan. Kelimpahan klorofil-a ini sering dijadikan salah satu parameter untuk prediksi daerah potensial penangkapan ikan. Selain itu, terdapat parameter lain seperti SST (Sea Surface Temperature) dan SSS (Sea Surface Salinity) yang digunakan untuk prediksi namun keakuratan dari prediksi tersebut masih kurang. Oleh karena itu dibutuhkan prediksi yang lebih akurat dengan menambah parameter lain yakni MLD (Mixed Layer Depth). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prediksi daerah penangkapan ikan cakalang berdasarkan parameter oseanografi menggunakan Pelagic Habitat Index (PHI) yang diperkuat hubungannya dengan analisis GAM (Generalized Additive Model). Data tangkapan dan koordinat tangkapan diperoleh dari PPP Pondokdadap, Malang. Berdasarkan pengolahan data didapatkan hasil bahwa nilai SST tertinggi pada Musim Peralihan 1 dengan rata – rata sebesar 29,54°C, dan terendah pada Musim Timur dengan rata – rata sebesar 27,96°C. Hasil pengolahan chl-a menunjukkan nilai tertinggi pada Musim Barat dengan rata – rata sebesar 0,12 mg/m3, dan terendah pada Musim Timur dengan rata – rata sebesar 0,39 mg/m3. Hasil pengolahan SSS menunjukkan nilai tertinggi pada Musim Peralihan 2 dengan rata – rata sebesar 33,97 ppt, dan terendah pada Musim Peralihan 1 dengan rata – rata sebesar 33,34 ppt. Hasil pengolahan MLD (Mixed Layer Depth) menunjukkan nilai tertinggi pada Musim Timur dengan rata – rata sebesar 7,83 m, dan terendah pada Musim Barat dengan rata – rata sebesar 7,65 m. Berdasarkan pengolahan CPUE didapatkan hasil dengan nilai terendah sebesar 350,83 kg/trip pada Januari 2022, dan nilai tertinggi mencapai 120.897 kg/trip pada bulan April 2022. Berdasarkan pengolahan model GAM didapatkan smoothing curve yang menunjukkan bahwa nilai SST optimum pada tangkapan ikan cakalang berkisar antara 28,7-30,2°C, chl-a berkisar antara 0,1 – 0,2 mg/m3, SSS berkisar antara 33,75 – 34,3 ppt, dan MLD berkisar antara 15 – 26 m. Berdasarkan pemodelan statistik GAM diperoleh model terbaik dari kombinasi SST, chl-a, SSS, dan MLD dengan nilai Nilai AIC sebesar 17378,37 dan CDE sebesar 20,60%. Daerah potensial penangkapan ikan cakalang dengan probabilitas tinggi tersebar pada koordinat 10-11 °LS dan 110,9 – 114,5 °BT dan pada Musim Peralihan 1. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi untuk pemerintah guna pengembangan perikanan berkelanjutan

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions