Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh board gender diversity dan kinerja keuangan perusahaan terhadap kinerja ESG. Board gender diversity diyakini dapat meningkatkan kinerja ESG karena kehadiran perempuan dalam dewan direksi meningkatkan kepatuhan terhadap standar tata kelola perusahaan, sosial, dan lingkungan, menghasilkan keputusan inovatif, serta mendorong kesetaraan dan tanggung jawab sosial. Dimana hal tersebut akan meningkatkan profitabilitas dan keberlanjutan jangka panjang. Board gender diversity diukur menggunakan proporsi anggota perempuan dalam dewan direksi dibagi dengan total anggota dewan direksi. Kinerja keuangan perusahaan diukur menggunakan Return on Assets (ROA) yang menggambarkan seberapa baik sebuah bisnis mengelola asetnya untuk menghasilkan keuntungan. Sedangkan kinerja ESG sendiri diukur melalui ESG score yang diperoleh dari database Refinitiv Eikon. Terdapat 323 total observasi dalam penelitian ini. Hipotesis diuji menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan SPSS 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa board gender diversity tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja ESG karena rata-rata keberadaan perempuan dalam dewan direksi masih terlalu rendah untuk memberikan dampak berarti dalam pengambilan keputusan strategis terkait ESG dan sering kali hanya dilihat sebagai simbolis, sehingga minim pengaruhnya terhadap kinerja ESG. Sementara itu, kinerja keuangan perusahaan berpengaruh negatif terhadap kinerja ESG. Hal ini terjadi karena perusahaan lebih berfokus pada keuntungan jangka pendek daripada praktik bisnis keberlanjutan, mengabaikan inisiatif ESG yang berdampak pada kinerja ESG yang kurang optimal.The purpose of this research is to investigate how board gender diversity and financial performance affect ESG performance. It is posited that board gender diversity enhances ESG performance as women directors contribute to heightened adherence to governance, social, and environmental norms, foster innovative decision-making, and advocate for equality and social responsibility, thereby boosting profitability and ensuring long-term sustainability. The ratio of female board members to total board members is used to calculate the board gender diversity. Return on Assets (ROA), which quantifies how successfully a company manages its assets to generate profits, is used to measure financial performance. On the other hand, Indonesian go public firms' ESG scores are used to quantify ESG performance. The size of the company is control variable used in this research. 69 businesses revealed their ESG score in this investigation. Therefore, the total number of observations in this study is 323. Multiple linear regression was used to evaluate the hypotheses with the aid of SPSS 26. The research's findings indicate that board gender diversity does not significantly affect ESG performance. This is attributed to the average number of women on boards being too low to substantially influence ESG-focused strategic decisions. Often perceived as symbolic, their presence has a negligible effect on ESG outcomes. ESG performance is negatively impacted by the financial performance of corporations. This happens because companies focus more on short-term profits rather than sustainable business practices, neglecting ESG initiatives that have an impact on suboptimal ESG performance
