ANALISIS KERENTANAN AIR PERMUKAAN DAS SEMBUNG, KABUPATEN SLEMAN, DIY

Abstract

Kerentanan air permukaan merupakan ukuran tingkat kesulitan dan kemudahan zat tercemar untuk masuk dalam air permukaan. Analisis kerentanan air permukaan menggunakan pendekatan skoring dengan parameter kemiringan lereng, penggunaan lahan, dan curah hujan rerata tahunan. Setiap parameter diberi bobot yang berbeda tergantung dengan tingkat pengaruh terhadap kerentanan airtanah. Penelitian ini akan mengukur kerentanan air permukaan di DAS Sembung, Kabupaten Sleman. Satuan analisis yang digunakan adalah bentuklahan. DAS Sembung memiliki tiga bentuklahan, yaitu lereng kaki gunungapi, dataran kaki gunungapi, dan teras sungai. Curah hujan didapatkan dengan menghitung hujan wilayah menggunakan metode isohyet. Kemiringan lereng diolah dari data kontur Peta RBI skala 1:25.000. Penggunaan lahan juga didapatkan dari Peta RBI tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerentanan DAS Sembung pada lereng kaki dan dataran kaki tergolong rentan sedangkan pada teras sungai tergolong agak rentan. Hal ini disebabkan karena penggunaan lahan pada lereng kaki dan dataran kaki lebih rentan mengalami degradasi air permukaan. Kedua bentuklahan memiliki penggunaan lahan dominan berupa permukiman dan sawah. Sementara itu, bentuklahan teras sungai memiliki penggunaan lahan dominan kebun campuran. Parameter curah hujan dan lereng pada ketiga bentuklahan relatif homogen, sehingga faktor paling sensitif dalam menentukan kerentanan air permukaan di DAS Sembung adalah penggunaan laha

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions