KETAHANAN PANGAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN SUKOHARJO

Abstract

Kabupaten Sukoharjo merupakan kota satelit yang memberi daya dukung bagi kota utamanya (Kota Solo). Pembangunan Kawasan Solo Baru dan Kartasuro sebagai kota satelit mandiri dengan konsep permukiman yang didukung oleh ketersediaan fasilitas penunjang akan berimbas pada perubahan pemanfaatan lahan. Kabupaten Sukoharjo sebagai salah satu lumbung beras nasional justru perlu diperhatikan dan dijaga. Keberadaan lahan pertanian (pangan) di Kabupaten Sukoharjo menjadi terancam oleh intensitas pembangunan kota yang mengarah pada alih fungsi lahan non terbangun (lahan pertanian) menjadi terbangun. Penelitian ini bertujuan: (1) menganalisis kebutuhan dan ketersediaan pangan, (2) menganalisis daya dukung (Carrying Capacity) lahan pertanian dalam mendukung ketahanan pangan, dan (3) melakukan estimasi kebutuhan lahan pertanian pangan di Kabupaten Sukoharjo. Sebesar 44,16% (20.617 ha) lahan di Sukoharjo diperuntukkan untuk sawah. Daya dukung pangan secara keseluruhan di Kabupaten Sukoharjo mampu tercukupi ditunjukkan dengan nilai 1,62 yang berarti bahwa kebutuhan pangan mampu dicukupi dengan luas lahan pertanian dan produksi padi yang dihasilkan saat ini. Kebutuhan lahan pertanian pangan berkelanjutan (KLP2B) menurut kecamatan di Kabupaten Sukoharjo yang masih belum dapat dipenuhi kebutuhan pangan di wilayahnya adalah Kecamatan Kartasura. Hingga 20 tahun ke depan (2031), KLP2B yang tinggi di Kabupaten Sukoharjo masih berada di Kecamatan Grogol, Kecamatan Kartosuro, Kecamatan Mojolaban dan Kecamatan Sukoharjo

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions