Hubungan Antara Riwayat Persalinan Oksitosin Drip Dengan Kejadian Ikterus Neonatorum (Di RSU Haji Surabaya Periode Januari-Juni 2010)

Abstract

Ikterus Neonatorum adalah keadaan ikterus yang terjadi pada bayi barn lahir. Salah satu faktor yang menyebabkan Ikterus Neonatorum adalah persalinan Oksitosin Drip. Masalah dalam penelitian ini adalah angka kejadian ikterus berkisar sekitar 60% pada bayi cukup bulan dan 80% pada bayi kurang bulan. Di RSU Haji Surabaya 2009 angka kejadian persalinan oksitosin drip 1,8% sedangkan ikterus neonatorum 11,58%. Ikterus dapat berkembang menjadi ensefalopati bilirubin (lebih dikenal sebagai kernikterus). Ensefalopati bilirubin merupakan komplikasi ikterus neonatorum yang paling berat dan merupakan salah satu penyebab mortalitas pada bayi barn lahir. Judul Penelitian ini adalah Hubungan antara Riwayat Persalinan Oksitosin Drip dengan Kejadian Ikterus neonatorum di Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara riwayat persalinan oksitosin drip dengan kejadian Ikterus Neonatorum Di RSU Haji Surabaya. Jenis Penelitian analitik korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasinya adalah seluruh bayi yang lahir di RSU Haji Surabaya periode 1 Januari - 30 Juni 2010. Pengambilan sampel dengan Total Sampling. Besar Sampel adalah 42 bayi. Variabel Independen adalah riwayat persalinan oksitosin drip dan variabel dependen adalah ikterus neonatorum. Instrumen penelitian menggunakan lembar pengumpul data yang datanya diambil dari rekam medik. Analisis menggunakan Chi Square (/) tidak memenuhi syarat sehingga menggunakan uji Fisher Exact Test dengan tingkat kemaknaan (a) = 0,05. Hasil penelitian dari 42 sampel, sebanyak 19 bayi (45,2%) lahir dengan persalinan oksitosin drip dan 23 bayi (54,8%) lahir partus spontan tanpa tidakan oksitosin drip. Dari 19 bayi yang lahir dengan riwayat persalinan oksitosin drip menderita 4 bayi (21,1 %) ikterus neonatorum dan yang lahir dengan persalinan tanpa tindakan oksitosin drip sebanyak 6 bayi (26,1 %) mengalami ikterus. Hasil uji analisa Fisher Exact Test) menunjukkan p = 1,000. Sehingga nilai p > 0,05 yang berarti Ho diterima artinya tidak ada hubungan antara riwayat persalinan oksitosin drip dengan kejadian ikterus neonatorum di RSU Haji Surabaya. Dapat disimpulkan, tidak ada hubungan antara riwayat p€rsalinan oksitosin drip dengan kejadian ikterus neonatorum di RSU Haji Surabaya periode Januari - Juni 2010

    Similar works