Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari Sakena Fund dalam sektor pendidikan terutama bagi perempuan di negara Afghanistan, dalam rentang waktu 2018-2023. Dalam hal ini pendidikan merupakan isu krusial, terkhusus bagi perempuan di salah satu negara dengan keamanan yang buruk bagi perempuan, terlebih adanya rezim Taliban yang kembali berkuasa, Sakena fund dengan program Afghan Institute of Learning (AIL) menjadi NGO pelopor pertama yang menginspirasi terbukanya tempat pembelajaran lain setelah runtuhnya rezim Taliban pada 2001. Tulisan ini mengadopsi metode deskriptif-kualitatif dengan menggunakan kerangka konseptual women empowerment atau pemberdayaan perempuan, dengan tiga indikator pendukung. Diantaranya personal empowerment yang mencakup pada upaya pelatihan guru dan pengembangan keterampilan. Indikator kedua yakni relational empowerment dengan pendirian pusat pembelajaran (learning center) serta sekolah swasta, indikator ketiga social empowerment dengan memaksimalkan pemanfaatan media seperti televisi dan radio, penyediaan klinik bantuan hukum, dan pembentukan kelompok pemberdayaan bagi perempuan. Beberapa upaya tersebut merupakan peran yang tidak terlepas dari tujuan organisasi pada aspek pemberdayaan perempuan di sektor pendidikan. Pengumpulan data penulisan ialah dengan studi literatur yang bersumber dari buku, jurnal, laporan tahunan, serta sumber-sumber kredibel lainnya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan seperti regulasi Taliban, dampak pandemi COVID-19, Keterbatasan dana, serta sistem konservatif dan patriarki negara, Sakena Fund sebagai NGO tetap berkomitmen kuat dalam menjalankan program pendidikan perempuan di Afghanistan dengan cukup baik
