Pelaksanaan terapi psikomedikoreligi untuk menangani
pasien ketergantungan narkoba menggabungkan tiga bidang,
yaitu secara psikologis, medis, dan religi. Pelaksanaan
psikomedikoreligi memberikan hasil yang baik bagi para
penyalahguna narkoba dengan ditunjukkan oleh penurunan
derajat cemas, depresi, dan stres setelah diintegrasikan tiga
komponen tersebut.
Secara psikologis, dengan psikoterapi, terjadi peningkatan
citra diri, mematangkan kepribadian, memulihkan kepercayaan
dan melatih kemampuan mekanisme defensi yang matur.
Pelaksanaan implementasi psikomedikoreligi efektif bagi
penyalahguna narkoba. Terbukti, setelah dilakukan rehabilitasi
menggunakan psikomedikoreligi, para peyalahgunaan narkoba
banyak yang menyadari bahwa mengkonsumsi narkoba hanya
dapat sengsara sehingga mereka memutuskan untuk total
berhenti menggunakan barang haram tersebut.
Pertama, sebelum dilakukan terapi berbasis psikomedikoreligi,
level depresi pengguna narkoba berada di tingkat sedang. Setelah
diberikan terapi berbasis psikomedikoreligi, sembuhlah depresi
yang dialami seluruh pengguna narkoba.
Kedua, tingkat ansietas pengguna narkoba sebelum diberikan
terapi berbasis psikomedikoreligi sebagian besar mengalami
ansietas sedang. Tingkat ansietas pengguna narkoba setelah
diberikan terapi berbasis psikomedikoreligi hampir seluruh
pengguna narkoba tidak mengalami ansietas.
Ketiga, tingkat stres pengguna narkoba sebelum diberikan
terapi berbasis psikomedikoreligi sebagian besar mengalami stres
sedang. Tingkat stres pengguna narkoba di Badan Narkotika
Nasional Kabupaten Sumenep setelah diberikan terapi berbasis
psikomedikoreligi seluruh pengguna narkoba tidak mengalami
stres.
Keempat, efektivitas terapi berbasis psikomedikoreligi sebagai
penyembuhan ketergantungan narkoba terhadap tingkat depresi,
ansietas dan stres menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
