Teknik Pembenihan Ikan Koi (Cyprinus Carpio) Di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi, Jawa Barat

Abstract

Produksi ikan koi pada tahun 2016 mencapai 36 % dari total produksi ikan hias di Indonesia. Ketersediaan benih yang berkualitas merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan budidaya Ikan Koi. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mengetahui teknik pembenihan ikan koi beserta sarana prasarana pembenihan, serta untuk mengetahui kendala dan hambatan pembenihan Ikan Koi di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi Jawa Barat. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi Jalan Selabintana No. 37, Cikole, Selabatu Kec. Sukabumi, Jawa Barat pada tanggal 02 Januari – 31 Januari 2019. Metode kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode partisipasi aktif dengan pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara partisipasi aktif, observasi, wawancara, dan studi pustaka. Luas BBPBAT Sukabumi adalah 25,6 hektar. Air yang dimanfaatkan berasal dari sumber air tanah serta air permukaan Sungai Panjalu dan Sungai Cisarua. Sarana prasarana pembenihan koi meliputi Hatchery, perkolaman yang terdiri dari kolam induk, kolam pemijahan, kolam pendederan, dan kolam pembesaran, sistem aerasi, gedung penunjang serta peralatan pendukung teknis lainnya. Teknik pembenihan diawali dengan persiapan kolam, pemeliharaan dan pematangan induk, seleksi induk, pemijahan, pemanenan larva, sampai pendederan benih. Pemijahan dilakukan secara semi-buatan dengan penyuntikan hormon GnRH. Pemanenan benih dapat dilakukan setelah pendederan I atau II yaitu 21 atau 30 hari dengan ukuran 2-3 cm. Hambatan dan kendala yang sering terjadi disebabkan oleh hama dan parasit penyebab penyakit seperti keong sawah dan argulus. Selain itu, parameter kualitas air yang tidak mendukung juga menjadi kendala pembenihan

    Similar works