Pemetaan Kualitas Kesehatan Mangrove Menggunakan Metode Mangrove Health Index (MHI) Berdasarkan Musim Di Tahura Ngurah Rai, Bali

Abstract

Ekosistem mangrove yang ada di dunia mempunyai luas hingga sekitar 18 juta hektar. Indonesia sendiri memiliki luasan hutan mangrove 3,3 juta hektar. Hutan mangrove memiliki fungsi penting bagi suatu perairan menjadi tempat mencari makan biota akuatik, tempat bereproduksi dan berkembang biak dari kecil hingga dewasa. Mangrove juga menjadi pelindung dari proses abrasi serta menahan dari terjangan angin kencang yang mengarah ke daratan. Kesesuaian komponen biotik dan abiotik juga berpengaruh pada kerusakan ekosistem mangrove. Manusia juga berperan penting dalam menjaga ekosistem mangrove atau bahkan bisa menjadi faktor kerusakan yang utama bagi ekosistem mangrove itu sendiri. Hal inilah yang melatar belakangi penulis dalam melakukan penelitian yang berjudul “Pemetaan Kualitas Kesehatan Mangrove Menggunakan Metode Mangrove Health Index (MHI) Berdasarkan Musim Di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Bali dengan harapan data ini dapat dijadikan rujukan dan pertimbangan kebijakan dalam mengelola ekosistem mangrove dalam sudut pandang penginderaan jauh. Penelitian kesehatan mangrove akan dilaksanakan di kawasan mangrove TAHURA Ngurah Rai, Bali. Pelaksanaan penelitian terdiri dari dua tahap yaitu olah data citra, pengambilan data lapangan dan analisis data. Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui kecocokan pengolahan data satelit dan pengecekan lokasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kesehatan mangrove menggunakan metode Mangrove Health Index (MHI) dan Membandingkan kualitas kesehatan mangrove pada musim kemarau dan musim hujan di TAHURA Ngurah Rai, Bali. MHI berfungsi untuk menentukan kesehatan mangrove disuatu wilayah dengan parameter penting tutupan mangrove (C), Diameter (DBH), dan Kerapatan pancang (Nsp). Kategori MHI antara lain kategori MHI Poor MHI 0 ≤ 33.33%, Moderate 33.33 66.67. Ground Check dan pengambilan data lapang menggunakan metode SRS dengan transek 10m x 10m. Jumlah plot yang digunakan yaitu 30 plot. Pengolahan citra satelit pada Google Earth Engine melalui proses pemotongan citra, false color area mangrove, koreksi awan menggunakan rumus dari sentinel 2A, indeks vegetasi dan tresholding didapatkan hasil luasan mangrove seluas 750.22 ha dengan klasifikasi kesehatan mangrove kategori poor yaitu sebesar 5.81 ha, total luas kesehatan moderate yaitu 230.09Ha dan total luasan kesehatan excellent yaitu 514.31 ha. Berdasarkan uji regresi data citra dan data lapang dihasilkan nilai determinan R Square / R ² sebesar 0.6053 atau 61 %.. Ditemukan 9 jenis mangrove di seluruh plot, diantaranya yaitu jenis Avicennia marina, Bruguiera gymnorrhiza, Excoecaria agallocha, Lumnitzera racemose, Rhizophora apiculate, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Sonneratia alba, dan Xylocarpus granatum. Pada data musim kemarau memiliki total luasan seluas 750.22 ha mangrove lebih tinggi dibandingkan musim hujan seluas 723.75 ha yang menandakan sistem perekaman lebih dapat membaca wilayah mangrove pada musim kemarau dibandingkan musim hujan. Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini formula MHI mampu menggambarkan kondisi kesehatan mangrove pada wilayah kajian hingga 61 % MHI lapang memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen MHI citra

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions