Pola komunikasi ta’aruf yang dimaksud ialah pola yang memperlihatkan cara memilih pasangan sampai kejenjang pernikahan, dengan tahap kesiapan menentukan pasangan yang berbeda jauh dengan pola pacaran yang sudah di anggap masyarakat hal biasa sebagai alternative dalam mencari pasangan yang ideal dan mencari kecocokan, justru hal tersebut dijadikan alasan agar dapat bersenang–senang dan berduan hingga mendekati zina. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki penerimaan masyarakat terhadap pernikahan yang difasilitasi oleh proses ta'aruf, sekaligus menjelaskan faktor-faktor kontekstual yang mempengaruhi individu yang memilih menikah berbasis ta'aruf. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan jumlah sampel sebanyak lima informan yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria tersebut meliputi individu yang menduduki jabatan sebagai tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemuda. Persepsi masyarakat Desa Mulya Asri Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat terhadap proses ta’aruf sebelum menikah dapat disimpulkan bahwa masyarakat lebih memahami pola pacaran sebelum menikah karena pola pacaran sudah lumrah dilingkungan mereka, pada dasarnya Islam tidak mengenal proses pacaran dalam memilih pasangan kejenjang pernikahan. Islam memilih proses ta’aruf dalam aktivitas pendekatan atau perkenalan dari kedua pihak, walau belum saling mengenal namun dari kedua pihak sudah saling mempersiapkan diri seperti memantaskan diri baik bagi laki-laki atau perempuan untuk menuju ke pernikahan