PERANCANGAN SEKOLAH LUAR BIASA TUNA NETRA DENGAN PENDEKATAN BIOFILIK DI KOTA DENPASAR

Abstract

Blind people are the condition of a person who experiences disturbances or obstacles in his sight. Based on the level of impairment, blind people are divided into two, namely total blindness and those who still have residual vision (low vision). In Denpasar City, there are only 376 people with visual impairments in Denpasar and there are already Bali SLB such as SLB-A Dria Raba Denpasar City and SLB-A Tabanan Regency but these facilities are inadequate because several schools in terms of appearance and function of the building can it is said that it is still lacking in accommodating school facilities for the blind. Based on its function, the School for the Blind (SLB-A) in Denpasar City uses the basic concepts of Educative, Constructive, and Creative which means educating and building proper facilities and accessibility so that blind children have the ability for the best skills. The design theme for the Planning and Design of Special Schools for the Blind will use Biophilic Architecture which can adapt a healthy environment to architectural developments and the conditions of blind children.Penyandang tunanetra adalah seseorang dengan gangguan atau hambatan penglihatan. Berdasarkan tingkat gangguannya, penyandang tunanetra dibagi menjadi buta total dan yang masih mempunyai sisa penglihata. Di Kota Denpasar penyandang tunanetra di Denpasar tercatat sebanyak 376 orang dan sudah terdapat SLB Bali seperti di SLB-A Dria Raba Kota Denpasar dan SLB-A Kabupaten Tabanan. Namun fasilitas tersebut kurang memadai karena dari tampilan dan fungsi masih kurang mewadahi untuk sekolah penyandang tuna netra. Selain tetap mengedepankan sisi keamanan, kenyamanan dan kekinian, desain sekolah harus mencerminkan masa kini yang berakar pada tradisi. Berdasarkan fungsinya, perancangan ini menggunakan konsep dasar: Edukatif, Kontruktif dan Kreatif yang berarti mendidik dan membangun fasilitas dan aksesbilitas yang layak sehingga siswa tuna netra memiliki kemampuan untuk suatu keterampilan yang terbaik. Tema rancangan pada Perencanaan dan Perancangan ini akan menggunakan Arsitektur Biofolik yang mampu menyesuaikan lingkungan yang sehat dengan perkembangan arsitektur dan kondisi siswa tuna netra

    Similar works