Pada tahun 2021 40 dari 100 penduduk Indonesia yang mempunyai keluahan kesehatan pernah rawat jalan dalam sebulan terakhir, sedangkan di DKI Jakarta ada sebanyak 56 orang dari 100 penduduk yang mengalami keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir tetapi tidak rawat jalan, 44 orang dari 100 penduduk DKI Jakarta melakukan rawat jalan dengan presentase pemanfaatan Jaminan Kesehatan untuk berobat jalan bagi penduduk yang mengalami gangguan kesehatan dalam sebulan terkahir sebesar 68,24%. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah individu di Provinsi DKI Jakarta yang mengalami keluhan kesehatan dan melakukan rawat jalan sejumlah 1.695 yang diambil dari data Susenas 2021. Model logit digunakan untuk Analisa data dengan pendekatan ekonometrika Binary Regression. Model yang terbentuk dari uji dalam analisis ini tersebut memiliki nilai signifikansi p-value 0,000 yang menunjukan semua variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pemodelan akhir dalam analisis ini juga mampu menjelaskan data sebesar 16,57 persen. Individu dengan kepemilikan Jaminan Kesehatan Nasional 4,5 kali lebih tinggi untuk memanfaatkan puskesmas untuk rawat jalan dengan demikian skema Jaminan Kesehatan Nasional secara potensial dapat mendorong pencapaian UHC di Indonesia. Sedangkan faktor lain seperti usia, jenis kelamin, status pendidikan, status pekerjaan dan status ekonomi juga berpengaruh bagi individu untuk memanfaatkan puskesmas untuk rawat jalan
