PENTINGNYA PENANGANAN ANAK USIA DINI YANG MENGALAMI HAMBATAN DISLEXIA

Abstract

Abstrak: Kegiatan abdimasy ini memiliki tujuan yaitu: (1) guru dapat mengenal lebih awal tentang kondisi anak-anak didiknya yang diduga mengalami hambatan perkembangan (2) guru-guru akan memperoleh wawasan keilmuan teoritis dan praktis tentang penangan  anak usia dini yang diduga mengalami hambatan perkembangan berbicara (3) guru dapat melakukan deteksi dini terhadap kondisi anak didiknya yang mengalami hambatan perkembangan bahasa. Kegiatan ini berlangsung di TK Lab Universitas Negeri Malang pada bulan April 2018. Peserta diikuti oleh 20 guru yang berasal dari beberapa lembaga paud Gugus VIII Kec. Lowokwaru, Kota Malang. Pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan menggunakan strategi/metode pembelajaran diskusi, brainstorming, drill, dan penugasan.  Hasil pengabdian ini dapat dirinci menjadi dua, yaitu hasil non fisik fisik dan fisik.  Hasil non fisik yaitu berupa bertambah luasnya wawasan pengetahuan dan ketrampilan guru-guru dalam menangani anak-anak usia dini yang mengalami gangguan dislexia. Hasil fisik antara lain berupa artikel journal pengabdian yang dimuat di artikel journal nasional yang bereputasi. Kegiatan  penerapan IPTEKS dengan bentuk kegiatan pelatihan tata cara penanganan anak Aud yang mengalami dislexia bagi guru-guru TK telah berhasil dengan baik dan sukses. Disarankan, bagi guru-guru TK yang telah mengikuti pelatihan  dapat menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki kepada guru-guru lain di sekitar tempat tugasnya.Abstract: This abdimasy activity has a goal, namely: (1) teachers can get to know early about the condition of their students who are suspected of experiencing developmental barriers (2) teachers will gain theoretical and practical scientific insights about handling early childhood children suspected of experiencing obstacles speech development (3) teachers can make early detection of the condition of their students who experience language development barriers. This activity took place at TK Lab Malang State University in April 2018. Participants were followed by 20 teachers who came from several institutions of the VII Group Claudia Kec. Lowokwaru, Malang City. The training is conducted using discussion learning strategies / methods, brainstorming, drills, and assignments. The results of this service can be broken down into two, namely physical and physical non physical results. Non-physical results in the form of increasing knowledge and skills knowledge in handling early childhood children suffering from dyslexia. Physical results include devoted journal articles published in reputable national journal articles. The implementation of science and technology in the form of training activities on how to handle Aud children who have dyslexia for kindergarten teachers has been successful and successful. It is recommended, for Kindergarten teachers who have participated in the training can disseminate the knowledge and skills they have to other teachers around their assignments

    Similar works