Program Studi Magister Pendidikan Islam,Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor
Abstract
The era of globalization accompanied by the strengthening of feminism, secularism and liberalism has created many effects that have changed the fitrah of women, including high school (SMA) female students. In addition, Gender Equality as a consequence of the SDGs agreement between Indonesia and the United Nations which aims to develop the nation turns out to be thick with a Western worldview, which has the effect of eroding family resilience. SMA female students are one of the nation's assets that will play a role in educating familie. Special lessons are needed for them and adapted to the challenges of their era. This research is library research using the descriptive-analytical method with the conclusion that the Keputrian Curriculum has an important role in educating female students through material that targets strengthening the identity and role of Muslimah in the era of globalization. The curriculum method can be applied in the classroom and uses an evaluation that involves school and family. The aim of this research hoped will help the students have intelligence in the field of concern in managing and educating families and making family a priority based on the worldview of Islam. The author calls it familial intelligence/ Quotient because students are taught to have family values in their lives so that the family can become the smallest unit of society that can advance national civilization and be useful for their afterlife.
Abstrak
Era globalisasi disertai menguatnya feminisme, sekularisme dan liberalisme menimbulkan banyak efek yang mengubah fitrah perempuan termasuk siswi Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain itu, Kesetaraan Gender sebagai konsekuensi kesepakatan SDGs antara Indonesia dengan PBB yang bertujuan untuk pembangunan bangsa ternyata kental dengan worldview Barat, berefek kepada terkikisnya ketahanan keluarga. Siswi SMA merupakan salah satu aset bangsa yang akan berperan dalam mendidik keluarga. Sehingga dibutuhkan pelajaran khusus bagi mereka yang disesuaikan dengan tantangan zamannya. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan melalui metode deskriptif-analitik dengan hasil Kurikulum Keputrian memiliki peran penting dalam mendidik siswi melalui materi yang menyasar kepada penguatan jati diri dan peran muslimah di era globalisasi. Metode kurikulum bisa diterapkan dalam kelas dan menggunakan evaluasi yang melibatkan peran lingkungan sekolah dan keluarga. Tujuan dari penelitian ini berharap agar Kurikulum Keputrian dapat membantu siswi memiliki kecerdasan dalam bidang kecintaan dan perhatian dalam mengurus dan mendidik keluarga serta menjadikan keluarga sebagai prioritas yang berbasis the worldview of Islam. Penulis sebut sebagai kecerdasan berkeluarga atau familial intelligence/ Quotient karena siswi diajarkan untuk memiliki family values dalam hidupnya sehingga keluarga dapat menjadi unit terkecil masyarakat yang dapat memajukan peradaban bangsa dan berguna untuk kehidupan akhiratnya.Era globalisasi disertai menguatnya feminisme, sekularisme dan liberalisme menimbulkan banyak efek yang merubah fitrah perempuan termasuk siswi Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain itu, Kesetaraan Gender sebagai konsekuensi kesepakatan SDGs antara Indonesia dengan PBB yang bertujuan untuk pembangunan bangsa ternyata kental dengan worldview Barat, berefek kepada terkikisnya ketahanan keluarga. Siswi SMA merupakan salah satu aset bangsa yang akan berperan dalam mendidik keluarga. Sehingga dibutuhkan pelajaran khusus bagi mereka yang disesuaikan dengan tantangan zamannya. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan melalui metode deskriptif-analitik dengan hasil Kurikulum Keputrian memiliki peran penting dalam mendidik siswi melalui materi yang menyasar kepada penguatan jatidiri dan peran muslimah di era globalisasi. Metode kurikulum bisa diterapkan dalam kelas dan menggunakan evaluasi yang melibatkan peran lingkungan sekolah dan keluarga. Tujuan dari penelitian ini berharap agar Kurikulum Keputrian dapat membantu siswi memiliki kecerdasan dalam bidang kecintaan dan perhatian dalam mengurus dan mendidik keluarga serta menjadikan keluarga sebagai prioritas yang berbasis the worldview of Islam. Penulis sebut sebagai kecerdasan berkeluarga atau familial intelligence/ Quotient karena siswi diajarkan untuk memiliki family values dalam hidupnya sehingga keluarga dapat menjadi unit terkecil masyarakat yang dapat memajukan peradaban bangsa dan berguna untuk kehidupan akhiratnya.
Kata kunci: Keputrian; pendidikan perempuan, SDGs, feminism, SM