POLA TERAPI HIPOALBUMINEMIA DAN LUARAN KLINIS PADA PASIEN SINDROM NEFROTIK DENGAN HIPOALBUMINEMIA DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Abstract

Hipoalbuminemia merupakan kondisi ketika kadar albumin dalam darah berada di bawah normal (< 3,5 g/dL). Hipoalbuminemia dapat terjadi pada berbagai penyakit, salah satunya adalah sindrom nefrotik. Tujuan penelitian ini untuk melihat pola terapi hipoalbuminemia serta hubungan antara jenis kelamin, usia, terapi hipoalbuminemia dan tingkat keparahan hipoalbuminemia terhadap luaran klinis pasien sindrom nefrotik dengan hipoalbuminemia di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Metode penelitian yang digunakan adalah retrospektif desain penelitian cross sectional dengan pengambilan data melalui rekam medis pasien sindrom nefrotik sebanyak 54 sampel. Dari 54 data, 37 pasien sindrom nefrotik dengan hipoalbuminemia diterapi menggunakan infus albumin, 7 pasien diterapi dengan ekstrak ikan gabus, dan 10 pasien yang tidak diberikan terapi hipoalbuminemia. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney untuk melihat pengaruh antara jenis kelamin dengan luaran klinis pasien dan menggunakan uji Kruskal Wallis untuk melihat pengaruh usia, tingkat keparahan hipoalbuminemia, dan terapi hipoalbuminemia terhadap luaran klinis pasien. Hasil analisis menunjukkan tingkat keparahan hipoalbuminemia berpengaruh secara signifikan dengan persentase peningkatan albumin (p<0,05), dimana pasien dengan tingkat keparahan hipoalbuminemia berat memiliki persentase kenaikan albumin lebih tinggi dibandingkan dengan pasien dengan tingkat keparahan hipoalbuminemia ringan dan sedang. Kemudian terapi hipoalbuminemia berpengaruh secara signifikan dengan persentase peningkatan albumin (p<0,05), dimana pasien yang diterapi dengan infus albumin memiliki persentase peningkatan albumin lebih tinggi dibandingkan pasien yang diterapi dengan ekstrak ikan gabus dan yang tidak diberikan terapi hipoalbuminemia

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions