Pembahasan mengenai absurdisme ini diusung oleh satu-satunya filsuf eksistensialis, Albert Camus. Ia menyatakan bahwa pemikirannya mengenai absurdisme adalah hal yang sama sekali berbeda dengan pembahasan yang pernah ada sebelumnya karena memiliki problem solve yang berbeda dari para filsuf eksistensialisme sebelumnya. Absurdisme kemudian menjadi salah satu way of Life bagi orang-orang yang merasakan keabsurdan dalam hidupnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehidupan absurd yang ada dalam serial My Liberation Notes. Adapun pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan semiotika Roland Bhartes sebagai alat untuk memilih serta memilah data yang berupa adegan, suasana, dialog, monolog yang berindikasikan absurd agar mendapatkan data yang lebih komprehensif.
Berdasarkan dari hasil analisis penelitian, ditemukan bahwa kehidupan dalam serial drama My Liberation Notes berindikasikan kehidupan absurd sebagaimana kehidupan yang dialami oleh Yeom Mi Jeong yang merasa terkekang dengan kehidupan yang ia jalani, Yeom Chang Hee yang selalu gagal dalam dunia karirnya, serta Yeom Gi Jeong dengan kehidupan percintaannya yang rumit. Meskipun ketiganya menghadapi kehidupan absurd, tetapi mereka menerapkan absurdisme dalam melawan keabsurdan tersebut. Yeom Mi Jeong mencoba untuk mengakhiri kehidupan absurdnya dengan membentuk klub pembebasan, Yeom Chang Hee dengan kesuksesan yang akhirnya ia raih dan Yeom Gi Jeong dengan jatuh cinta pada orang yang tepat