Stunting dapat terjadi karena tidak pahamnya perempuan akan pentingnya menjaga kesehatan. Perempuan yang memiliki pemahaman yang baik akan kesehatan diri khusunya pada usia subur, memiliki resiko kecil untuk melahirkan bayi stunting. PKM Strategi Perempuan Usia Subur Dalam Pencegahan Stunting di Kota Kupang, akan mencoba mengenalkan kepada perempuan usia subur pentingnya kesehatan diri demi pencegahan stunting. Tahapan dalam melakukan PKM ini ada dengan sosialisasi, pengukuran kondisi kesehatan perempuan usia subur serta pembagian tablet tambah darah atau vitamin. Pada proses pelaksanaan kegiatan ditemukan sebagian besar peserta mengalami kondisi dimana berpotensi untuk melahirkan bayi stunting. Sehingga sebagai strategi yang diberikan oleh tim pengabdian adalah dengan pemberian tablet tambah darah sebagai langkah untuk mencegah stunting

D. Niga, Jacoba

Elisabeth Langaih, Nova

Ena Mau, Alfred O.

I. B. Kurniati Pah, Theny

Oktafiana Rene, Mariayani

Oni Oet Neolaka, Grace

Yoga B. Pradana, I Putu

English

Portal Jurnal Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

 p-ISSN: 2598-1218   Volume 6 Nomor 12 Tahun 2023 e-ISSN: 2598-1226   DOI : 10.31604/jpm.v6i12.4569-4574  MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat│4569   STRATEGI PEREMPUAN USIA SUBUR DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI KOTA KUPANG  Theny I. B. Kurniati Pah, I Putu Yoga B. Pradana, Jacoba D. Niga, Alfred O. Ena Mau, Mariayani Oktafiana Rene, Grace Oni Oet Neolaka, Nova Elisabeth Langaih  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana, kurniatipah@staf.undana.ac.id   Abstract  Stunting can occur because women do not understand the importance of maintaining health. Women who have a good understanding of their own health, especially those of childbearing age, have a small risk of giving birth to stunted babies. PKM Strategy for Women of Childbearing Age in Preventing Stunting in Kupang City, will try to introduce women of childbearing age to the importance of personal health in order to prevent stunting. The stages in carrying out this PKM include socialization, measuring the health condition of women of childbearing age and distributing blood supplement tablets or vitamins. In the process of implementing the activities, it was found that most of the participants experienced conditions that had the potential to give birth to stunted babies. So the strategy given by the service team is to provide blood supplement tablets as a step to prevent stunting.  Keywords: Stunting, Women, Strategies, Women of childbearing age.  Abstrak  Stunting dapat terjadi karena tidak pahamnya perempuan akan pentingnya menjaga kesehatan. Perempuan yang memiliki pemahaman yang baik akan kesehatan diri khusunya pada usia subur, memiliki resiko kecil untuk melahirkan bayi stunting. PKM Strategi Perempuan Usia Subur Dalam Pencegahan Stunting di Kota Kupang, akan mencoba mengenalkan kepada perempuan usia subur pentingnya kesehatan diri demi pencegahan stunting. Tahapan dalam melakukan PKM ini ada dengan sosialisasi, pengukuran kondisi kesehatan perempuan usia subur serta pembagian tablet tambah darah atau vitamin. Pada proses pelaksanaan kegiatan ditemukan sebagian besar peserta mengalami kondisi dimana berpotensi untuk melahirkan bayi stunting. Sehingga sebagai strategi yang diberikan oleh tim pengabdian adalah dengan pemberian tablet tambah darah sebagai langkah untuk mencegah stunting.  Keywords: Stunting, Perempuan, Strategi, Perempuan usia subur.    PENDAHULUAN  Stunting merupakan suatu keadaan dimana terdapat kondisi gagal tumbuh pada anak bayi usia 5 tahun ke bawah. Keadaan ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis pada anak bayi sehingga menghambatnya untuk perkembangan tubuh sehingga tubuhnya menjadi lebih pendek dari rata-rata anak normal pada umumnya (WHO, 2014). Indonesia sendiri saat ini menjadi negara yang memprioritaskan pencegahan masalah kesehatan khususnya stunting. Menurut data (Tabel1.1), keadaan Indonesia sangat memprihatinkan. Pada tahun 2019, selain ancaman dimana pandemic Covid yang baru mulai mewabah, ternyata stunting sudah menjadi ancaman tersendiri bagi pemerintah  MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 12 Tahun 2023 Hal 4569-4574 4570 Indonesia.  Hal ini membuat propinsi NTT sebagai salah satu penyumbang angka stunting yang tinggi perlu untuk dilakukan upaya pencegahan. Setiap kabupaten di Propinsi NTT, termasuk Kota Kupang sebagai Ibu kota propinsi juga terus melakukan langkah penceahan tersebut.   Tabel 1. Negara Dengan Jumlah Balita Stunting Tertinggi di Dunia Tahun 2019 Rangking Negara  Presentase Jumlah Anak Stunting (ribuan,2008) Indikator keberhasilan 1. India 48 60,788 31,2% 2. China 15 12,685 6,5% 3. Nigeria 41 10,158 5,2% 4. Pakistan 42 9,869 5,1% 5 Indonesia 37 7,688 3,9%  Sumber : Kementerian PPN/BAPPENAS, 2019   Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2020 yang menggambarkan proporsi stunting pada bayi di seluruh propinsi di Indonesia. Propinsi NTT berada pada angka stunting di Propinsi NTT berada di angka 40% keatas. Untuk lebih memperjelas bahwa Propinsi NTT menjadi salah satu propinsi dengan persentase stunting yang tinggi. Data mengenai stunting di Kota Kupang pada tabel di atas menunjukan bahwa angkat stunting turun. Namun pencegahan terus diupayakan dari berbagai pihak untuk terus  menekan laju angka stunting. Pencegahan naiknya angka stunting tentu saja tidak selalu menargetkan anak bayi berusia 5 tahun. Pencegahan dilakukan dengan target orang tua, keluarga dan pengasuh juga seharusnya dilakukan.  Pemerintah sadar bahwa stunting menjadi ancaman besar bagi keberlangsungan masyarakat Indonesia. Generasi-generasi pemimpin masa depan terancam karena tidak dicegah secara baik pada masa sekarang. Pencegahan ini membutuhkan intervensi dari berbagai pihak termasuk kepada perempuan usia subur yang dapat mencagah stunting secara dini. Apabila kondisi perempuan usia subur dalam kondisi sehat maka ke depan dipastikan akan mengandung bayi yang sehat dan tidak berpotensi stunting(Nadhiroh et al., 2023). Oleh karena itu pengetahuan akan kondisi kesehatan yang baik pada diri perempuan seharusnya tidak diabaikan. Perempuan pada kisaran usia subur antara 15-22 tahun harus ditingkatkan pemahaman akan kesehatan diri. Ketimpangan gender sebenarnya menjadikan perempuan mengabaikan dirinya untuk mengakses fasilitas layanan kesehatan secara dini (Ratna Kartika Waty et al., 2022). Stunting dapat terjadi karena tidak pahamnya perempuan akan pentingnya menjaga kesehatan. Perempuan yang memiliki pemahaman yang baik akan kesehatan diri khusunya pada usia subur, memiliki resiko kecil untuk melahirkan bayi stunting (Tedy Tulak et al., 2019; Timban et al., 2020).  Berdasarkan gambaran permasalahan di  atas maka yang menjadi masalah utama di Kota Kupang, khususnya yang menjadi tempat sasaran yaitu kelurahan Manutapen, antara lain : 1. Kurangnya pemahaman perempuan Usia subur akan kesehatan diri yang berkaitan dengan stunting.  Theny I. B. Kurniati Pah,dkk. Strategi Perempuan Usia Subur Dalam Pencegahan… 4571  2. Kurangnya kesadaran mengakses layanan kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatan diri perempuan.  Terhadap hal tersebut di atas maka diharapkan melalui kegiatan pengabdian ini, perempuan usia subur dapat memperoleh  pemahaman  akan stunting yang berkaitan dengan kesehatannya untuk mencegah resiko bayi terlahir stunting. Berdasarkan permasalahan pokok kelompok mitra maka solusi yang ditawarkan oleh Tim Pengabdian  ini  adalah memberi pemahaman kepada perempuan Usia subur di kota Kupang mengenai kesehatan dirinya  yang berkaitan dengan stunting, dengan harapan dapat mencegah resiko bayi lahir pada kondisi stunting. Materi yang diberikan sebagai berikut : 1. Stunting dan upaya pencegahannya 2. Strategi perempuan usia subur melakukan pencegahan stunting  METODE  Metode yang digunakan dalam merealisasikan program pengabdian ini  adalah : 1. Sosialisasi  Metode ini digunakan untuk memberikan pembekalan materi terkait pemahaman akan keterkaitan kondisi kesehatan Perempuan Usia Subur dan pencegahan stunting 2. Pemeriksaan Kesehatan (pengukuran lingkar lengan) Metode setelah sosialisasi adalah pemeriksaan kesehatan kepada perempuan usia subur untuk membantu mengetahui kondisi kesehatan yang berkaitan dengan pencegahan resiko stunting  dengan mengukur lingkar lengan perempuan usia subur. 3. Pemberian Vitamin atau obat tambah darah  Metode ini digunakan sebagai tahap akhir  yakni  pemberian vitamin kepada Perempuan Usia Subur untuk pencegahan stunting.  HASIL DAN PEMBAHASAN  Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kota Kupang bertempat di SMA Flobamora Kota Kupang dilaksanakan dalam bentuk  sosialisasi dan dilanjutkan dengan diskusi serta tanya jawab antara peserta kegiatan dengan tim pengabdian (dosen) dari Fisip Undana dan narasumber dari Puskesmas Manutapen. Dalam pelaksanaanya, selain sosialisasi serta diskusi juga dilakukan pengukuran lengan kelompok target demi mengetahui potensi perempuan usia subur dapat melahirkan bayi yang tidak stunting.  Peserta berasal dari 2 SMA di Kota Kupang, khususnya di kelurahan Manutapen yaitu SMA Flobamora dan Sekolah Satu Atap Tunas Harapan. Peserta yang hadir  sebanyak  30 orang dengan komposisi 23 perempuan dan 7 laki-laki. Penyampaian materi dilakukan dengan menjabarkan apa itu stunting, kondisi-kondisi yang menjadi ciri stunting pada anak maupun calon ibu, bahaya stunting di masa depan, serta pengaruh stunting dan masa depan NTT.  Pada prosesnya peserta diajak untuk mengenal tentang stunting karena kondisi dari peserta yang tidak mengetahui apa itu stunting dan apa pentingnya mengetahui tentang  MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 12 Tahun 2023 Hal 4569-4574 4572 pencegahan stunting. Diskusi dilakukan demi meningkatkan pemahanan peserta serta tanya jawab dilakukan untuk mengarahkan ke pemahaman yang lebih baik mengenai materi pengabdian.   Gambar 1. Sosialisasi stunting  Penyampaian materi ini diberikan menggunakan metode ceramah dan diskusi tanya jawab untuk mengenalkan tentang stunting dan sosialisasi pencegahan stunting demi masa depan NTT yang lebih baik. Materi disampaikan selama 15 menit ditambah dengan 15 menit diskusi dan tanya jawab. Dalam prosesnya peserta diajak untuk menceritakan pengalaman yang dikaitkan dengan kondisi stunting. Selain itu bahan makanan yang dikonsumsi peserta secara umum. Penyampaian materi dan diskusi memiliki tantangan tersendiri yang dihadapi oleh tim Pengabdian yaitu kondisi sekolah yang dilakukan tidak masuk setiap hari, sehingga proses penyesuaian jadwal dengan mitra perlu dilakukan. Stunting menjadi materi yang dirasa tidak relevan dengan usia peserta. Untuk itu tim pengabdian mencari solusi dengan menyesuaikan jadwal dengan sekolah serta memberikan undangan bagi peserta. Lalu penyampaian materi dilakukan menggunakan alat bantu LCD untuk menampilkan foto dan video.  Materi selanjutnya diberikan oleh ahli gizi dari puskesmas Manutapen. Dalam penyampaian materi mengenai pencegahan stunting khususnya yang harus dilakukan oleh remaja putri. Pada proses penyampaiannya, peserta diajak untuk mengetahuai apa saja kiat-kiat yang dilakukan oleh remaja putri dan harus diketahui oleh remaja putra mengenai ketercukupan gizi yang harus diperoleh pada saat usia subur. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman bahwa stunting dapat dicegah mulai dari perhatian akan ketercukupan gizi pada masa usia subur. Setelah penyampaian dan diskusi selama 20 menit, selanjutnya dilakukan pengukuran lengan kepada peserta demi mengetahui kondisi ideal perempuan pada usia subur untuk mengurangi resiko bayi lahir stunting di masa depan. Setelah melakukan pengukuran, peserta diberikan pemahaman akan strategi dalam menangani kondisi pemenuhan akan gizi agar dapat mencegah stunting. Dari 23 orang peserta perempuan Tim pengabdian menemukan bahwa kondisi peserta yang sebagian besar memiliki ciri-ciri lingkar lengan yang kecil atau dibawah 24 cm sehingga berpotensi melahirkan bayi stunting. Oleh karena itu, sebagai strateginya tim pengabdian membantu dengan memberikan tablet tambah darah.    Gambar 2. Pengukuran Lingkar Lengan  Tablet tambah darah diberikan setelah selesai melakukan pengukuran  Theny I. B. Kurniati Pah,dkk. Strategi Perempuan Usia Subur Dalam Pencegahan… 4573  lingkar lengan. Peserta juga dibekali dengan cara minum dan pemenuhan makanan sehat dalam pencegah stunting.   Gambar 3. Tablet Tambah Darah  SIMPULAN  Adapun kesimpulan yang dapat diambil setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Pencegahan stunting harus dilakukan oleh berbagai pihak dengan target dan sasaran yang tepat. Pencegahan stunting dilakukan bukan hanya kepada anak-anak usia 0-5 tahun atau ibu hamil, tetapi juga calon Ibu. Kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya remaja putri sehingga dapat dengan mudah menerapkan strategi pencegahan stunting sejak dini. Pada pelaksanaan kegiatan Pengabdian ini juga tidak jauh dari kelemahan. Oleh karena itu saran yang dapat diberikan tim pengabdian kepada masyarakat yaitu terus dilakukannya sosialisasi, pengenalan dan pencegahan stunting pada setiap kelompok umur.  UCAPAN TERIMA KASIH  Ucapan terimakasih kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana, khususnya Prodi Ilmu Administrasi Negara. Dosen serta mahasiswa anggota tim pengabdian yang telah membantu pelaksanaan kegiatan pengabdian ini. Mitra pengabdian, Puskesmas Manutapen Kota Kupang. Peserta Kegiatan dan sekolah tempat terlaksananya kegiatan ini.    DAFTAR PUSTAKA  Nadhiroh, S. R., Fedora, M., Tung, S. E. H., & Kustiawan, T. C. (2023). Association between maternal anemia and stunting in infants and children aged 0–60 months: A systematic literature review. Nutrition, 115. Ratna Kartika Waty, E., Nurrizalia, M., & Sri Andriani, D. (2022). Pemberdayaan Perempuan Usia Subur dalam Pencegahan Stunting Anak Di Desa Limbang Jaya II Ogan Ilir. Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat Dan Pengabdian, 02(4), 1119–1128. https://doi.org/10.37905/dikmas.2.4.1119-1128.2022 Tedy Tulak, G., Saputri, E., & Wahyu Susanti, R. (2019). PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN STUNTING PADA WANITA USIA SUBUR, IBU HAMIL DAN IBU BALITA DI KECAMATAN POLINGGONA INCREASE OF KNOWLEDGE ABOUT STUNTING PREVENTION IN WOMEN OF CHILDBEARING AGE, PREGNANT WOMEN, TODDLER MOTHERS IN POLINGGONA DISTRICT. Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2). http://logista.fateta.unand.ac.id Timban, J. F. J., Tangkere, E. G., & Lumingkewas, J. R. D. (2020).  MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 12 Tahun 2023 Hal 4569-4574 4574 PERAN PEREMPUAN DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO PROVINSI SULAWESI UTARA. The Studies of Social Sciences, 2(1), 8–14. https://doi.org/https://doi.org/10.35801/tsss.2020.2.1.26894 WHO. (2014). Info Stunting                                                                   

STRATEGI PEREMPUAN USIA SUBUR DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI KOTA KUPANG

http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/martabe/article/download/13806/pdf

STRATEGI PEREMPUAN USIA SUBUR DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI KOTA KUPANG

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Portal Jurnal Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan