Pengaruh Nesting Terhadap Kualitas Tidur Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Ruang Perinatologi RSUD Raja Ahmad Tabib Kepulauan Riau

Abstract

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah masalah yang mesti memperoleh perhatian,sebab mempunyai risiko mortalitas serta morbiditas yang tinggi. Menyebabkan bayimembutuhkan ruangan perawatan khusus dan memberikan perawatan khususnesting. Nesting ialah intervensi yang penting buat optimalisasi fungsi sistem organpada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Bersumber dari data di RSUD Raja AhmadTabib tahun 2021 diperoleh data angka BBLR sebanyak 86 kasus, sedangkan tahun2022 angka BBLR mengalami kenaikan menjadi 124 kasus. Tujuan dari penelitianini adalah mengetahui pengaruh nesting terhadap kualitas tidur Bayi Berat LahirRendah (BBLR) di ruang Perinatologi RSUD Raja Ahmad Tabib. Metode penelitiankuantitatif dengan desain Pre Experiment dengan rancangan One Group Pre test Posttest tanpa kontrol yang melibatkan satu kelompok subjek. Jumlah sampel sejumlah15 bayi dengan berat badan bayi 1500-2500 gram. Orang tua bayi bersedia anaknyamenjadi responden penelitian. Tidak ada cacat bawaan yang besar atau kelainanneurologis termasuk perdarahan intraventrikular. Tidak diobati dengan obatpenenang 24 jam sebelum intervensi. Alat ukur penelitian menggunakan checklist.Analisa data yang dipakai ialah uji wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan adanyapengaruh yang signifikan dari penggunaan nesting terhadap kualitas tidur bayi BeratBadan Lahir Rendah (BBLR) sebelum intervensi (tanpa nesting) dan sesudahdilakukan intervensi (dengan nesting) p value 0,000. Kesimpulan dari penelitianadalah pemberian nesting berpengaruh terhadap kualitas tidur Bayi Berat LahirRendah (BBLR). Perawat bisa mengembangkan hasil penelitian ini denganmemberikan intervensi pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) untuk meningkatkankualitas tidur bayi, serta meminimalisir pengaruh lingkungan perawatan intensif..Kata kunci: BBLR, Nesting, kualitas tidurLatar Belakang: Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah masalah yang mesti memperoleh perhatian, sebab mempunyai risiko mortalitas serta morbiditas yang tinggi. Menyebabkan bayi membutuhkan ruangan perawatan khusus dan memberikan perawatan khusus nesting. Nesting ialah intervensi yang penting buat optimalisasi fungsi sistem organ pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Bersumber dari data di RSUD Raja Ahmad Tabib tahun 2021 diperoleh data angka BBLR sebanyak 86 kasus, sedangkan tahun 2022 angka BBLR mengalami kenaikan menjadi 124 kasus. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh nesting terhadap kualitas tidur Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di ruang Perinatologi RSUD Raja Ahmad Tabib Kepulauan Riau. Metode penelitian: Desain penelitian yang dipakai ialah penelitian kuantitatif dengan desain Pre Experiment dengan rancangan One Group Pre test Post test  tanpa kontrol yang melibatkan satu kelompok subjek. Jumlah sampel sejumlah 15 bayi. Alat ukur penelitian menggunakan checklist. Analisa data yang dipakai ialah uji wilcoxon. Hasil: Ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan nesting terhadap kualitas tidur bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebelum intervensi (tanpa nesting) dan sesudah dilakukan intervensi (dengan nesting) p value 0,000. Kesimpulan: Pemberian nesting berpengaruh terhadap kualitas tidur Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Saran: Perawat bisa mengembangkan hasil penelitian ini dengan memberikan intervensi pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) buat meningkatkan kualitas tidur bayi, serta meminimalisir pengaruh lingkungan perawatan intensif

    Similar works