Penelitian ini membahas mengenai framing media mengenai kasus penganiayaan Mario Dandy. Meneliti framing dua media daring Antara News dan Tirto Id. Menggunakan model analisis framing Pan&Kosicki, dengan menganalisis pemberitaan selama periode Februari-April 2023, dapat disimpulkan bahwa Antara News menyajikan coverage berita yang objektif serta komprehensif dengan berfokus kepada berjalannya proses hukum atas kasus yang diberitakan. Sedangkan Tirto Id menyajikan coverage berita yang lebih kritis serta membuka informasi baru terkait dampak dari kasus yang terjadi terhadap pejabat serta lembaga yang terlibat. Secara prinsip jurnalistik daring, kedua media mampu menyajikan berita yang sesuai secara komprehensif dan substantif baik dari segi pemilihan narasumber maupun kesesuaian antara judul dan isi berita

Akhbar Maulana, Muhammad

Candrasari, Yuli

English

Portal Jurnal Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

wwwww   231                                         e-ISSN: 2550-0813 | p-ISSN: 2541-657X | Vol 11  No  1 Tahun 2024  Hal. : 231-236 -                      NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial                                           available online http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/index   PERBANDINGAN FRAMING TERHADAP PEMBERITAAN KASUS PENGANIAYAAN MARIO DANDY DI ANTARA NEWS DAN TIRTO.ID 1   Muhammad Akhbar Maulana, Yuli Candrasari Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Abstrak Penelitian ini membahas mengenai framing media mengenai kasus penganiayaan Mario Dandy. Meneliti framing dua media daring Antara News dan Tirto Id. Menggunakan model analisis framing Pan&Kosicki, dengan menganalisis pemberitaan selama periode Februari-April 2023, dapat disimpulkan bahwa Antara News menyajikan coverage berita yang objektif serta komprehensif dengan berfokus kepada berjalannya proses hukum atas kasus yang diberitakan. Sedangkan Tirto Id menyajikan coverage berita yang lebih kritis serta membuka informasi baru terkait dampak dari kasus yang terjadi terhadap pejabat serta lembaga yang terlibat. Secara prinsip jurnalistik daring, kedua media mampu menyajikan berita yang sesuai secara komprehensif dan substantif baik dari segi pemilihan narasumber maupun kesesuaian antara judul dan isi berita. Kata Kunci:  Analisis Framing,  Kasus Penganiayaan, Mario Dandy, Pan&Kosicki. \   PENDAHULUAN Media online tidak hanya menjadi sumber informasi bagi khalayak atau masyarakat umum, tetapi juga berfungsi sebagai mekanisme kontrol sosial serta memiliki kemampuan untuk mempengaruhi persepsi dan pengetahuan masyarakat. Dalam konteks tersebut, media online menggunakan teknik framing untuk memilih,                                                            *Correspondence Address : muhakhbarmaulana@gmail.com, yuli_candrasari.ilkom@upnjatim.ac.id DOI : 10.31604/jips.v11i1.2024. 231-236 © 2024UM-Tapsel Press mengekstraksi, serta menampilkan informasi atau peristiwa dengan cara yang dapat mengubah persepsi individu tentang realitas saat ini. Framing dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti pemilihan sudut pandang tertentu, penekanan aspek khusus dari suatu peristiwa, atau penekanan fakta tertentu. Praktik framing tersebutt dapat mempengaruhi opini masyarakat terhadap suatu permasalahan, bahkan NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 11 (1) (2024): 231-236   232  dapat mempengaruhi keputusan yang diambil oleh pemerintah atau organisasi tertentu. Lebih lanjut, media online dapat menginterpretasikan realitas sesuai dengan tujuan komersialnya, seperti meningkatkan penjualan atau rating, serta untuk memenuhi tujuan pemilik media. Dalam kasus yang sama, setiap media online memiliki karakteristik framing yang unik. Jurnalis sebagai individu dan bagian dari institusi media menjadi representasi kantor berita dengan perspektif yang berbeda terhadap suatu peristiwa atau berita. Dalam ilmu komunikasi, berita didefinisikan sebagai laporan atau informasi yang disebarkan melalui media massa atau media online. Berita mencakup opini, tren, interpretasi, serta kejadian atau peristiwa terbaru yang dianggap penting, menarik, dan dilaporkan dengan sederhana, ringkas, dan jelas. Suatu berita jurnalistik harus memenuhi persyaratan, termasuk faktualitas, objektivitas, relevansi, keterwakilan, dan gaya bahasa yang baik. Sebelumnya, berita diakui sebagai informasi yang dianggap relevan oleh jurnalis dan disebarkan melalui media massa atau media online. Kasus penganiayaan yang melibatkan Mario Dandy menjadi sorotan media online, terutama karena keterlibatan Cristalino David Ozora, anak dari Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor). Kasus tersebut mengundang perhatian publik karena melibatkan elemen kekerasan dan penggelapan pajak yang melibatkan ayah Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo. Berbagai media online menjadi perantara utama dalam pertukaran informasi mengenai kasus tersebut, serta peran mereka dalam kontrol sosial diakui sebagai jembatan antara pemerintah dan masyarakat. Penelitian ini berfokus pada kasus penganiayaan Mario Dandy dan memilih Antaranews dan Tirto.id sebagai objek penelitian karena keduanya mewakili pendekatan dan praktik jurnalisme yang berbeda. Antaranews sebagai lembaga berita yang telah lama berdiri cenderung menampilkan framing yang lebih konservatif dan bergantung pada narasumber resmi. Di sisi lain, Tirto sebagai portal berita online independen cenderung memiliki sudut pandang yang lebih kritis dan melibatkan narasumber dari berbagai latar belakang. Berdasarkan kerangka kerja framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan framing antara Antaranews dan Tirto dalam melaporkan kasus penganiayaan Mario Dandy. Model framing tersebut menawarkan perspektif psikologis dan sosiologis, serta memandang bagaimana individu memproses informasi dan memahami pengalaman sosial secara realistis (Carter, 2013). Melalui analisis framing, diharapkan dapat terlihat bagaimana media online mengkonstruksi berita dan mempengaruhi pemahaman masyarakat terhadap suatu peristiwa.  METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Metode kualitatif dipilih untuk memahami fenomena pemberitaan kasus penganiayaan Mario Dandy secara mendalam. Berdasarkan penjelasan Mohajan (2018), penelitian kualitatif umumnya digunakan untuk mengkaji fenomena sosial, budaya, dan perilaku manusia yang dapat memberikan pemahaman mendalam terhadap subjek penelitian. Desain penelitian tersebut bertujuan untuk memahami konstruksi berita melalui analisis framing. Menurut Dan (2018), desain penelitian tersebut memberikan penjelasan yang luas dan mendalam mengenai fenomena yang diamati, sehingga dapat memperkaya Muhammad Akhbar Maulana, Yuli Candrasari Perbandingan Framing Terhadap Pemberitaan Kasus Penganiayaan Mario Dandy Di Antara….(Hal 231-236)  233 pemahaman dan pengetahuan mengenai subjek penelitian. Berita dalam konteks penelitian ini didefinisikan sebagai laporan atau informasi yang disampaikan melalui media massa atau media online. Fokus penelitian adalah pada berita yang dimuat oleh Antaranews dan Tirto.id mengenai kasus penganiayaan oleh Mario Dandy. Analisis framing Pan dan Kosicki digunakan sebagai alat utama untuk mengidentifikasi empat komponen framing, yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retorik dalam menyajikan berita (Siregar et al., 2022). Subjek penelitian melibatkan dua portal berita online, yaitu Antaranews dan Tirto.id sebagai subjek pertama dan kedua. Objek penelitian berfokus pada pemberitaan kasus penganiayaan Mario Dandy terhadap David Ozora. Populasi penelitian mencakup berita-berita mengenai kasus tersebut yang terdapat di portal berita Antaranews dan Tirto.id, dengan jumlah populasi masing-masing 113 berita dan 72 berita. Proses pencarian berita dilakukan melalui mesin pencarian Google dengan kata kunci tertentu pada rentang waktu dua bulan, yakni Februari hingga April 2023. Peneliti menentukan korpus penelitian berjumlah delapan berita pada masing-masing media, serta dipilih berdasarkan kesamaan substansi, kesamaan waktu, dan perbedaan pemilihan narasumber. Teknik pengumpulan data melibatkan dokumentasi dan studi literatur. Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis berita-berita dari Antaranews dan Tirto.id, sementara studi literatur digunakan untuk mendukung pemahaman teoritis terkait analisis framing. Dalam analisis data, pendekatan analisis framing Pan dan Kosicki diterapkan. Empat struktur analisis framing yang digunakan mencakup sintaksis, skrip, tematik, dan retoris (Johnston, 2013). Penelitian ini membandingkan bagaimana media Antaranews dan Tirto.id mengkonstruksi realitas atau peristiwa melalui berita dengan memperhatikan bahasa yang digunakan, kelengkapan berita, struktur tematik, dan retoris. Sebagai langkah awal dalam analisis, Peneliti memeriksa cara jurnalis mengorganisasi fakta dalam berita, seperti judul, lead, setting informasi, kutipan sumber, pernyataan, dan kesimpulan. Kelengkapan berita dievaluasi dengan memeriksa unsur 5W+1H (what, where, when, who, why, and how) dalam teks berita. Struktur tematik berfokus pada hubungan antar paragraf dan penekanan pada topik tertentu, sedangkan analisis retoris melibatkan penggunaan elemen seperti foto, grafik, idiom, dan pilihan kata untuk menonjolkan makna tertentu dalam berita.  HASIL DAN PEMBAHASAN Berita-Berita di Antaranews Delapan berita dari Antara News mengenai kasus penganiayaan yang melibatkan anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan memberikan gambaran yang komprehensif tentang perkembangan kasus tersebut. Prinsip-prinsip jurnalistik online tercermin dalam penyampaian informasi yang akurat, seimbang, dan terverifikasi. Berita pertama membahas permintaan maaf dari Rafael Alun Trisambodo, pejabat pajak, atas tindakan penganiayaan anaknya, Mario Dandy. Video permintaan maaf tersebut mencakup pengakuan atas tindakan anaknya, menyampaikan permohonan maaf kepada pihak terkait, dan kesiapan untuk mengikuti proses hukum. Berita kedua melibatkan tindak lanjut dari kasus tersebut, di mana Mario Dandy mencabut kuasa penasihat hukumnya. Berita ini menunjukkan transparansi dan keterbukaan dalam NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 11 (1) (2024): 231-236   234  melaporkan fakta terbaru, sementara jurnalis berusaha menghubungi pihak terkait untuk klarifikasi. Berita ketiga merinci pasal-pasal yang diterapkan pada Mario, Shane, dan AG, serta memberikan konteks hukum kepada pembaca. Hal tersebut menggambarkan upaya jurnalis untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kerangka hukum yang digunakan dalam kasus tersebut. Berita keempat menyajikan klarifikasi Rafael Alun Trisambodo mengenai laporan harta kekayaannya. Berita ini mencerminkan tanggapan pejabat terhadap tudingan yang muncul seiring dengan kasus anaknya. Berita kelima memberikan tanggapan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terhadap tindakan kekerasan dan gaya hidup mewah keluarga pejabat pajak. Pernyataan ini mencerminkan sikap keras pemerintah terhadap perilaku tidak etis dan menciptakan gambaran yang lebih besar tentang dampak sosial kasus tersebut. Berita keenam membahas langkah Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dalam memberikan perlindungan kepada korban, D, dan memantau perkembangan kasus. Hal tersebut menunjukkan tanggung jawab jurnalis untuk menyajikan informasi yang dapat membantu pemahaman pembaca terhadap aspek perlindungan saksi. Berita ketujuh memberikan informasi tentang kondisi korban, D, beserta biaya pengobatannya. Tanggapan dari pihak LPSK dan pemberian hak prosedural kepada korban memberikan gambaran tentang pendekatan kemanusiaan dalam peliputan kasus tersebut. Berita terakhir melibatkan vonis terhadap anak AG dalam kasus penganiayaan. Berita ini menggambarkan ketelitian jurnalis dalam melaporkan tahapan persidangan dan keputusan hakim, serta memberikan gambaran lengkap kepada pembaca tentang perkembangan hukum kasus tersebut. Secara keseluruhan, berita-berita ini mencerminkan prinsip-prinsip jurnalistik online, seperti keakuratan, keberimbangan, dan verifikasi informasi, dalam memberikan gambaran yang mendalam tentang kasus penganiayaan tersebut.  Analisis Framing terhadap Berita-Berita di Tirto.id Berita pertama dari Tirto.id memberikan liputan tentang perkembangan kasus penganiayaan David oleh Mario Dandy. Berita ini memberikan penekanan pada pencabutan kuasa penasihat hukum oleh Mario Dandy, serta memberikan informasi singkat tentang tiga tersangka dan pasal-pasal hukum yang dikenakan pada masing-masing. Jurnalis menyampaikan fakta-fakta terkini dengan transparansi terbatas mengenai alasan pencabutan kuasa. Upaya jurnalis untuk menghubungi pihak terkait dan ketidakpastian mengenai penggantian penasihat hukum juga disampaikan. Berita ini memberikan pemahaman hukum pada pembaca, tetapi tetap menghindari spekulasi terhadap alasan di balik keputusan Mario Dandy. Berita kedua membahas lebih rinci kronologi kasus penganiayaan David oleh Mario Dandy, yang merupakan anak pejabat Ditjen Pajak Jakarta Selatan. Berita ini menyajikan pernyataan Kapolda Metro Jaya yang menegaskan penanganan kasus tanpa melihat latar belakang pelaku. Jurnalis menyoroti perhatian publik dan reaksi dari pihak terkait seperti Komisi XI DPR, Sekretaris Jenderal GP Ansor, dan sosiolog Ida Ruwaida. Artikel mencakup reaksi dari masyarakat dan pihak berwenang terhadap gaya hidup mewah pelaku serta membuka diskusi tentang karakteristik kekerasan kolektif dalam masyarakat Indonesia.   Berita ketiga memberikan informasi mengenai tindak Muhammad Akhbar Maulana, Yuli Candrasari Perbandingan Framing Terhadap Pemberitaan Kasus Penganiayaan Mario Dandy Di Antara….(Hal 231-236)  235 lanjut dari kasus penganiayaan, yaitu pemecatan Mario Dandy dari Universitas Prasetiya Mulya. Berita ini mencakup pernyataan rektor universitas dan mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan mahasiswa aktif kampus tersebut. Jurnalis memberikan konteks tambahan dengan menyertakan informasi tentang pemecatan ayah Mario dari jabatannya di Direktorat Jenderal Pajak dan tindak lanjut dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang meminta pencopotan Rafael Alun Trisambodo dari tugas dan jabatannya.  Berita keempat mengulas perubahan konstruksi hukum pada pasal penjerat bagi Mario Dandy dan Shane Lukas. Berita ini memberikan informasi mengenai pasal-pasal hukum yang dikenakan pada kedua tersangka, serta perubahan konstruksi hukum berdasarkan ketidakcocokan keterangan pelaku dan bukti. Jurnalis memuat proses penyidikan dan kebohongan para tersangka yang terbongkar melalui rekaman kamera pengawas dan pesan singkat. Berita ini memberikan pemahaman lebih mendalam tentang perubahan konstruksi hukum dan menyoroti aspek kebohongan yang mempengaruhi proses penyidikan kasus tersebut. Dalam melaporkan berita tersebut, Tirto.id menjalankan prinsip-prinsip jurnalistik online untuk memberikan informasi yang akurat dan seimbang. Pemberitaan mengenai pemindahan Mario Dandy dan Shane Lukas ke Rutan Polda Metro Jaya menonjolkan fakta terkini dan alasan di balik keputusan tersebut. Pemberitaan lainnya mengenai pengakuan Mario Dandy tentang botol miras di mobil Rubicon menyoroti respons polisi dan keterlibatan KPK dalam mengusut aset Rafael Alun Trisambodo. Terlebih, terdapat poin-poin krusial seperti penggunaan pasal-pasal hukum dan kronologi peristiwa yang membangun konteks. Terkait klaim palsu mengenai ancaman bunuh dari Rafael Alun Trisambodo, jurnalis secara hati-hati melakukan penelusuran fakta dan menyajikan informasi yang mendalam untuk membantah klaim tersebut. Terakhir, pencabutan kuasa penasihat hukum oleh Mario Dandy juga diberitakan dengan fokus pada fakta, termasuk tanggal pencabutan dan keterbatasan informasi mengenai alasan di balik keputusan tersebut. Tirto.id menonjolkan kerja keras jurnalis dalam mencari dan menyajikan informasi terkini serta berusaha memberikan konteks yang memadai bagi pembaca.  Secara keseluruhan, Tirto.id dalam delapan berita di atas telah memberikan liputan yang seimbang, informatif, dan mendalam tentang kasus penganiayaan yang melibatkan Mario Dandy, dengan mempertahankan prinsip-prinsip jurnalistik online seperti objektivitas, transparansi, dan penekanan pada fakta.  SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh Peneliti mengenai framing pemberitaan kasus penganiayaan Mario Dandy pada media daring Antaranews dan Tirto.id, Peneliti dapat menyimpulkan bahwa Antaranews cenderung memberikan gambaran secara objektif dan sesuai dengan prinsip jurnalistik daring. Pemberitaan disajikan secara objektif dan komprehensif. Judul dan isi berita sejalan serta memenuhi aspek penting dalam menulis berita secara keseluruhan. Pemilihan narasumber yang dilakukan oleh Antaranews sangat sesuai dengan kebutuhan dari substansi isi berita yang diberitakan. Secara keseluruhan, Antaranews lebih banyak mengambil narasumber dari pihak berwenang yang terkait. Framing Antaranews dapat dillihat dari coverage berita yang berfokus pada perkembangan kasus dari sisi proses hukum yang berjalan terhadap tersangka, peran keluarga serta NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 11 (1) (2024): 231-236   236  perkembangan kesehatan korban serta respon lembaga pemerintah yang terkait dalam kasus tersebut. Secara retoris, Antaranews banyak menggunakan kata yang memperkuat makna dari maksud sebenarnya. Sementara itu, Tirto.id memberikan coverage berita dengan lebih transparan dan kritis, serta mengulik lebih banyak dampak yang dapat dirasakan dari terbukanya kasus terhadap lembaga-lembaga yang pejabatnya terlibat di dalamnya. Tirto.id memfasilitasi agenda penelusuran terkait informasi yang beredar serta secara terbuka melakukan cross-check dengan mengambil narasumber yang sesuai dengan substansi isi berita yang disajikan. Berita-berita disajikan dengan framing yang condong pada prinsip kritis dan transparan dalam jurnalistik daring. Sehingga, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kedua media memiliki framing berbeda berdasarkan coverage berita yang disajikan. Secara prinsip jurnalistik daring, kedua media mampu menyajikan berita yang sesuai secara komprehensif dan substantif, baik dari segi pemilihan narasumber maupun kesesuaian antara judul dan isi berita. Hal tersebut tidak terlepas dari pengaruh ideologi.   DAFTAR PUSTAKA  Carter, M. J. (2013). The hermeneutics of frames and framing: An examination of the media’s construction of reality. SAGE Open, 3(2), 2158244013487915.  Dan, V. (2018). Integrative framing analysis: Framing health through words and visuals. Taylor & Francis.  Johnston, H. (2013). A methodology for frame analysis: From discourse to cognitive schemata. In Social movements and culture (pp. 217–246). Routledge.  Mohajan, H. K. (2018). Qualitative research methodology in social sciences and related subjects. Journal of Economic Development, Environment, and People, 7(1), 23–48.  Siregar, N., Nursyamsi, S. E., Dewi, N. K., & Purnama, H. (2022). Framing Analysis on Online Media of News Coverage of Protests Against Indonesia’s Omnibus Law on Job Creation Act. International Journal of Scientific Engineering and Science, 6(5), 21–26.                                         

PERBANDINGAN FRAMING TERHADAP PEMBERITAAN KASUS PENGANIAYAAN MARIO DANDY DI ANTARA NEWS DAN TIRTO.ID

http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/download/14457/8561

PERBANDINGAN FRAMING TERHADAP PEMBERITAAN KASUS PENGANIAYAAN MARIO DANDY DI ANTARA NEWS DAN TIRTO.ID

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Portal Jurnal Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan