Literaci keuangan membantu pengambilan keputusan efektif untuk produktivitas ekonomi termasuk bagi para petani pedesaan. Namun akses para petani untuk memperoleh pengetahuan literaci keuangan masih sulit diperoleh. Pendekatan yang sesuai dengan karakteristik dan lingkungan sosial para petani diperlukan agar para petani memiliki literaci keuangan. Tujuan penelitian: menganalisis learning financial literacy through communicative from farmer in rural for productivity. Metode penelitian menggunakan pendekatan deep fenomenologi untuk mendorong emansipatoris financial literacy dan produktivitas dalam situasi pandemic. penelitian pendekatan berorientasi pada kepentingan emancipatory dengan partisipan adalah para petani dan peternak di pedesaan Pandeglang Indonesia. Komunikasi Intersubjektivitas tentang financial literacy di kalangan sumber data yang dipilih berdasarkan teknik purposive. Analisis data menggunakan metode dialektik ganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses untuk memperoleh literaci keuangan adalah proses sosial yang didasarkan pada ide tentang kerja dan komunikasi. Interaksi di antara para petani maupun dengan sumber belajar diperlukan agar para petani dapat memahami fungsi literaci keuangan serta menjadikannya praktik sehari-hari. Pengalaman tersebut mendorong berkembangnya kemampuan literaci keuangan dan mengarahkan pada emansipatoris meskipun masih perlu arahan dan penguatan terutama berkaitan dengan perubahan-perubahan yang terjadi termasuk pada sistem keuangan yang ada. Komunikasi sebagai pendekatan penting untuk meningkatkan financial literacy. Komunikasi diantara para petani dan sumber belajar literaci keuangan didukung oleh praktik yang langsung aktivitas produktif ekonomi yang berkelanjutan