IDEOLOGI DALAM PEMBERITAAN KASUS HUKUM KOPI BERSIANIDA DI KOMPAS TV DAN METRO TV

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian analisis wacana kritis yang bertujuan untuk mengungkap ideologi apa yang ingin dibangun Kompas TV dan Metro TV dalam program berita tersebut menggunakan model Norman Fairclough. Pemilihan data berupa teks berita dari rekaman yang ada di Daring yang ditayangkan oleh Kompas TV dan Metro TV dalam rentang waktu antara bulan Januari 2016 sampai dengan bulan Maret 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode Analisis Wacana Kritis Model Fairclough, data dikumpulkan dengan cara mengunduh rekaman program berita di Daring yang tayang di Kompas TV dan Metro TV tentang “Kasus Kopi Bersianida”. Data dalam penelitian ini di analisis sesuai dengan pendapat Fairclough (1989) bahwa ada tiga tahapan analisis yang harus dilakukan dalam analisis wacana kritis, yaitu: deskripsi (analisis teks), interpretasi (analisis praktik wacana), dan eksplanasi (analisis praktik sosio-Kultural). Adapun, hasil penelitian meliputi: 1. Kosa kata yang digunakan oleh Kompas TV bernilai rasa positif dibandingkan Metro TV; 2. Struktur teks berita Kompas TV dan Metro TV Isi beritanya terlihat netral seimbang dalam menyampaikan informasi kedua stasiun ini berpihak pada penegak hukum; 3.Tata bahasa (transitivitas) ditemukan pada teks berita Kompas TV partisipan yang dominan adalah aktor manusia yaitu Jessika Kumala Wongso sebagai pelaku. Akan tetapi, pada teks berita Metro TV selain Jessika Kumala Wongso meskipun ditampilkan sebagai pelaku, ia juga sering dimunculkan sebagai korban. Keempat, diperoleh hasil penelitian berupa isi dan pernyataan ideologi pada teks berita tentang kasus hukum kopi bersianida adalah (1) konsep manusia jujur, adil, tidak memihak, tegas, dan kerja keras yang hendak disampaikan melalui teks berita Kompas TV dan Metro TV, (2) masyarakat yang mudah percaya oleh berbagai informasi melalui media massa baik cetak maupun elektronik perlu mendapatkan informasi yang benar, terpercaya, dan jujur, (3) teknologi dalam konteks ini dikaitkan dengan keputusan kasus hukum di peradilan sangat diperlukan ditandai oleh adanya rekaman CCTV pada peristiwa tewasnya korban kopi bersianida sebagai alat bukti, (4) Isi teks berita di televisi membuka perfekstif masa depan dengan menayangkan berita yang akurat dan terpercaya

    Similar works