Pengabdian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Penggerakan (Motivating) Ekstrinsik Fisik Pengelola dalam melaksanakan Program Didikan Subuh di masjid At-Taqwa Dusun II Desa Talang Pito Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi dan pengambilan dokumentasi, teknik validasi data mengggunakan teknik triangulasi waktu, triangulasi subjek dan triangulasi teknik, subjek penelitian ini adalah pengelola Program Didikan Subuh, Pembina Didikan Subuh, dan Kepala KUA Kecamatan Bermani ilir. Hasil penelitian ditemukan bahwa Penggerakan (Motivating) Ekstrinsik Fisik pengelola dalam melaksanakan Program Didikan Subuh berupa uang dan masjid, menjadi penggerak bagi pengelola dalam melaksanakan Program Didikan Subuh karena masjid yang tidak terpakai sebagai tempat pelaksanaan pembelajaran keagamaan menggerakkan pengelola untuk memanfaatkannya sebagai pusat pembelajaran keagamaan serta untuk menarik anak-anak mencintai masjid, selain adanya fasilitas berupa banguan masjid, Faktor Penggerakan Ektrinsik Fisik lainnya adalah adanya gaji sebagai Penyuluh Agama Islam yang diterima oleh pengelola setelah melaksanakan Program Didikan Subu

Gusti, Ririn

Konera, Cindi

Palenti, Citra Dwi

Pradikto, Bayu

English

Open Journal System (OJS) Universitas Bengkulu

Jurnal Abdimas Bencoolen (JAB)  eISSN 3026-5738 Volume 1, No.2, November 2023, pp : 61-65  DOI: 10.33369/abdimas.v1i2.31832  61 Citra Dwi Palenti, Ririn Gusti, Cindi Konera, Bayu Pradikto  Motivating Ekstrinsik Fisik Pengelola Dalam Melaksanakan Program Didikan Subuh  MOTIVATING EKSTRINSIK FISIK PENGELOLA DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM DIDIKAN SUBUH  Citra Dwi Palenti1*, Ririn Gusti2, Cindi Konera3, Bayu Pradikto4  1,2,3,4Prodi S1 Pendidikan Nonformal FKIP UNIB   email : 1*citradwipalenti@unib.ac.id * Korespondensi penulis   Abstrak  Pengabdian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Penggerakan (Motivating) Ekstrinsik Fisik Pengelola dalam melaksanakan Program Didikan Subuh di masjid At-Taqwa Dusun II Desa Talang Pito Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi dan pengambilan dokumentasi, teknik validasi data mengggunakan teknik triangulasi waktu, triangulasi subjek dan triangulasi teknik, subjek penelitian ini adalah pengelola Program Didikan Subuh, Pembina Didikan Subuh, dan Kepala KUA Kecamatan Bermani ilir. Hasil penelitian ditemukan bahwa Penggerakan (Motivating) Ekstrinsik Fisik pengelola dalam melaksanakan Program Didikan Subuh berupa uang dan masjid, menjadi penggerak bagi pengelola dalam melaksanakan Program Didikan Subuh karena masjid yang tidak terpakai sebagai tempat pelaksanaan pembelajaran keagamaan menggerakkan pengelola untuk memanfaatkannya sebagai pusat pembelajaran keagamaan serta untuk menarik anak-anak mencintai masjid, selain adanya fasilitas berupa banguan masjid, Faktor Penggerakan Ektrinsik Fisik lainnya adalah adanya gaji sebagai Penyuluh Agama Islam yang diterima oleh pengelola setelah melaksanakan Program Didikan Subuh. Kata kunci : Penggerakan, Didikan Subuh  Abstract This research aims to describe the Extrinsic Physical Motivating (Motivating) of Managers in implementing the Fajr Education Program at the At-Taqwa Dusun II Mosque, Talang Pito Village, Bermani Ilir District, Kepahiang Regency. Qualitative research method with a descriptive approach, data collection was carried out by conducting interviews, observation and taking documentation, data validation techniques used time triangulation techniques, subject triangulation and technical triangulation, the subjects of this research were the manager of the Subuh Education Program, the Subuh Education Supervisor, and the Head of the District KUA Be brave. The results of the research found that the Extrinsic Physical Motivating (Motivating) of managers in implementing the Fajr Education Program in the form of money and mosques, became a driving force for managers in implementing the Fajr Education Program because the mosque which was not used as a place for carrying out religious learning moved managers to use it as a center for religious learning and for attracting children to love the mosque, apart from the facilities in the form of a mosque building, another Extrinsic Physical Mobility Factor is the salary as an Islamic Religious Instructor which is received by the management after implementing the Fajr Education Program. Keywords : Motivating, Education Dawn  Cara menulis sitasi : Palenti, C. D., Gusti, R., Konera, C., & Pradikto, B. (2023). Motivating ekstrinsik fisik pengelola dalam melaksanakan program didikan subuh. Jurnal Abdimas Bencoolen (JAB), 1(2), 61-65.   PENDAHULUAN       Pendidikan di indonesia sangat berperan penting dalam membangun masyarakat. Melalui pendidikan, masyarakat melakukan transformasi budaya, menciptakan tenaga kerja, menciptakan alat kontrol sosial dan lain sebagainya (Adi Widya, 2019). Berdasarkan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 1 tentang sistem Pendidikan Nasional bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk Jurnal Abdimas Bencoolen (JAB)  eISSN 3026-5738 Volume 1, No.2, November 2023, pp : 61-65  DOI: 10.33369/abdimas.v1i2.31832  62 Citra Dwi Palenti, Ririn Gusti, Cindi Konera, Bayu Pradikto  Motivating Ekstrinsik Fisik Pengelola Dalam Melaksanakan Program Didikan Subuh mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Program Pendidikan Nonformal, lebih lanjut dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nonformal Pasal 26 ayat 3, yaitu Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan,      pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan, pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Masjid diartikan sebagai rumah atau bangunan tempat bersembahyang bagi orang islam. Sedangkan menurut Sidi Gazalba dalam Ahmad Purta dan Prasetio Rumondor (2019) menjelakan bahwa Masjid tempat mengajarkan, membicarakan, menyimpulkan semua pokok kehidupan Islam. Kehidupan islam itu terperinci pada tiga bidang yaitu ibadah, taqwa dan muamalah. Selanjutnya, fungsi masjid menurut Ahmad Purta dan Prasetio Rumondor (2019) disaat sekarang ini sebagai berikut : a) mengisi malam-malam Ramadhan dan memperingati hari-hari besar Islam, tahun baru Islam, maulid Nabi dan zikir bersama, b) melaksanakan shalat Jum’at bersama, c) tempat kegiatan-kegiatan perlombaan seperti kasidah rabanah dan didikan subuh bagi anak-anak, d) tempat makan dan minum bersama yang dilaksanakan oleh jamaah masjid. Didikan subuh adalah suatu kegiatan bernuansa keagamaan yang sangat diminati oleh anak-anak didik tingkat TK dan SD (Pendidikan Dasar). Didikan subuh adalah salah satu lembaga pendidikan islam yang potensial dalam mendidik anak-anak muslim menjadi muslim yang berkarakter. Selain acaranya yang menantang bagi anak-anak Pra dan Dasar, dalam acara tersebut menampilkan kebolehan mereka tentang praktek dan hafalan tentang doa-doa yang berkaitan dengan ajaran islam, acara dilaksanakan secara bersama-sama (gabungan) antar masjid dan mushalla yang membuat mereka lebih bersemangat (Budi Harto, 2014) Program Didikan Subuh di masjid At-Taqwa Dusun II Desa Talang Pito merupakan Program gagasan Kementerian Agama Kabupaten Kepahiang. Program Didikan Subuh didirikan dan dilaksankan di Dusun II Desa Talang Pito sejak tahun 2019 oleh ibu Narsi Subaida yang merupakan Penyuluh Agama Islam Non PNS di bawah jajaran Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan  Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang. Dalam proses pendiriannya, Program Didikan Subuh didirikan selain karena tuntutan pekerjaan sebagai Penyuluh Agama Islam Non PNS yang harus melaksanakan Program gagasan Kementerian Agama Kabupaten Kepahiang juga karena pengelola merasa senang belajar hal baru dan menganggapnya sebagai sesuatu yang menarik, sehingga mendirikan Program Didikan Subuh agar dapat membantu orang tua dalam memberikan pendidikan tambahan selain dari sekolah formal kepada anak-anak di Dusun II Desa Talang Pito, pengelola juga ingin menarik anak-anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran keagamaan, agar anak-anak belajar untuk kompak antar sesama, saling menjaga tali silaturahmi, belajar untuk jujur, baik kepada diri sendiri, kepada orang tua, maupun kepada orang lain dan belajar disiplin, baik disiplin dalam waktu maupun dalam belajar. Adapun sarana dan prasarana dalam pelaksanaan program didikan subuh yaitu ada Masjid At-Taqwa sebagai tempat pelaksanaan Program Didikan Subuh, ada buku ataupun teks berupa puisi, doa-doa keseharian, tata cara shalat. Masjid At-Taqwa dipilih sebagai tempat pelaksanaan Program Didikan Subuh karena untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap masjid kepada anak-anak, serta karena ingin memanfaatkan fasilitas yang belum pernah digunakan sebelumnya sebagai tempat pembelajaran bagi anak-anak di Dusun II Desa Talang Pito. Program Didikan Subuh rutin dilaksanakan setiap hari minggu subuh pukul 04.30 WIB-6.30 WIB dengan Masjid At-Taqwa di Dusun II Talang Pito Kecamatan  Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang sebagai pusat kegiatannya. Program Didikan Subuh diikuti oleh 27 anak yang merupakan peserta didik di TPQ At-Taqwa dan anak-anak yang tinggal di sekitar masjid At-Taqwa dan dibina Jurnal Abdimas Bencoolen (JAB)  eISSN 3026-5738 Volume 1, No.2, November 2023, pp : 61-65  DOI: 10.33369/abdimas.v1i2.31832  63 Citra Dwi Palenti, Ririn Gusti, Cindi Konera, Bayu Pradikto  Motivating Ekstrinsik Fisik Pengelola Dalam Melaksanakan Program Didikan Subuh langsung oleh pengelola yang juga dibantu oleh satu orang pembina, dengan rangkaian kegiatan diantara lain shalat subuh berjama’ah, zikir, kultum, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, janji didikan subuh, azan, iqamah, pidato singkat, puisi, doa-doa, nasyid dan ditutup dengan nasehat pembina dan mengumpulkan infaq, Program didikan subuh yang lain adalah rihlah (bertamasya), gerak amal seperti senam dan gotong royong dengan serangkaian kegiatan musabaqah (lomba). Tujuan dari program Didikan Subuh adalah untuk menjadi wadah yang efektif dalam rangka membentuk karakter islami pada anak usia dini, karena materi-materi yang dipelajari dalam Program Didikan Subuh sangat bermanfaat. Menurut Sudjana (2010) Penggerakan (motivating) dapat diartikan sebagai upaya pemimpin untuk menggerakkan (memotivasi) seseorang atau sekelompok orang yang dipimpinnya dengan cara menumbuhkan dorongan atau motif pada orang yang dipimpinnya untuk melaksanakan tugas atau kegiatan yang diberikan kepadanya sesuai dengan keinginannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari segi sumbernya, motivasi terdiri atas motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik timbul dari setiap individu seperti kebutuhan, bakat, kemauan, minat dan harapan yang terdapat pada diri seseorang. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang datang dari luar diri seseorang, timbul karena adanya stimulus (rangsangan) dari luar lingkungannya. Berdasarkan dari pemaparan diatas, maka mendorong penulis untuk mengkaji serta meneliti lebih mendalam tentang “Penggerakan (Motivating) Ekstrinsik Fisik Pengelola Dalam Melaksanakan Program Didikan Subuh Di Masjid At-Taqwa Dusun II Desa Talang Pito Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang”.  METODE      Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif pendekatan deskriptif. Menurut Moleong (2017:6) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. secara holistik, dan dengan cara deskripsi kata dan bahasa dalam konteks alamiah tertentu dan menggunakan metode alamiah yang berbeda.  Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. 1. Wawancara          Menurut Sugiyono (2019) menyatakan bahwa wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data ketika peneliti ingin melakukan penelitian awal untuk menemukan pertanyaan yang perlu diselidiki, tetapi juga ketika mereka ingin mempelajari sesuatu dari responden secara rinci. Dalam penelitian ini, wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab antara peneliti dengan informan untuk mendapatkan data yang diperlukan mengenai Penggerakan (motivating) Ekstrinsik Fisik Pengelola dalam melaksanakan Program Didikan subuh di Masjid At-Taqwa Dusun II Desa Talang Pito Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang. 2. Observasi Menurut Nasution dalam Sugiyono (2019) menyatakan bahwa dasar dari semua pengetahuan adalah pengamatan. Ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta tentang dunia nyata yang diperoleh melalui observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi non-partisifatif yaitu peneliti akan melakukan pengamatan langsung mengenai Penggerakan (motivating) Ekstrinsik Fisik Pengelola Dalam Melaksanakan Program Didikan subuh di Masjid At-Taqwa Dusun II Talang Pito Jurnal Abdimas Bencoolen (JAB)  eISSN 3026-5738 Volume 1, No.2, November 2023, pp : 61-65  DOI: 10.33369/abdimas.v1i2.31832  64 Citra Dwi Palenti, Ririn Gusti, Cindi Konera, Bayu Pradikto  Motivating Ekstrinsik Fisik Pengelola Dalam Melaksanakan Program Didikan Subuh Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang, Adapun yang peneliti observasi mengenai siapa saja yang mengikuti kegiatan Program Didikan subuh, waktu dan tempat pelaksananaan program Didikan Subuh, apa saja kegiatan dalam Program Didikan Subuh serta sarana dan prasarana dalam pelaksanaan program Didikan Subuh. 3. Dokumentasi  Menurut Sugiyono (2019) menyatakan bahwa Dokumen adalah rekaman peristiwa masa lalu. Dokumen bisa berupa tulisan, lukisan atau karya monumental seseorang. Studi dokumen melengkapi penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumen sebagai sumber data dalam penelitian ini dapat berupa data bukti pertemuan atau pembelajaran Didikan subuh di Masjid At-Taqwa, Dokumen yang peneliti temukan antara lain, Daftar nama-nama peserta didik yang mengikuti Program Didikan Subuh, Buku Panduan Program Didikan Subuh, SK Program Didikan Subuh yang dilaksanakan di masjid At-Taqwa, SK Penyuluh Agama Islam Pengelola Program Didikan Subuh  HASIL DAN PEMBAHASAN  Berdasarkan temuan penelitian bahwa Penggerakan Ekstrinsik Fisik berupa uang dan masjid menjadi penggerak pengelola dalam melaksanakan Program Didikan Subuh karena adanya masjid yang belum terpakai sebagai tempat pelaksanaan pembelajaran keagamaan, adanya fasilitas berupa masjid tersebut menjadi salah satu penggerak bagi pengelola dalam melaksanakan Program Didikan Subuh. Temuan lain bahwa Penggerakan Ekstrinsik Fisik menjadi penggerak pengelola dalam melaksanakan Program Didikan Subuh karena pengelola sebagai Penyuluh Agama Islam diberi gaji, dan dengan adanya fasilitas berupa masjid yang belum terpakai sebagai tempat pembelajaran keagamaan juga menjadi penggerak bagi pengelola dalam melaksanakan Program Didikan Subuh. Weny Listya Jayanti dkk., (2019)  menjelaskan bahwa faktor eksternal atau faktor yang berasal dari lingkungan meliputi faktor non-sosial dan faktor sosial. Yang dimaksud faktor non-sosial adalah keadaan cuaca (panas atau dingin), waktu (pagi, siang, malam), tempat (sepi, bising, atau kualitas tempat belajar), sarana dan prasarana atau fasilitas belajar. Dapat disimpulkan bahwa penggerakan ekstrinsik fisik berupa uang dan masjid menjadi penggerak bagi pengelola dalam melaksanakan program didikan subuh di masjid at-taqwa dusun II desa talang pito kecamatan bermani ilir kabupaten kepahiang. Berdasarkan temuan penelitian bahwa Penggerakan Ekstrinsik Fisik berupa uang dan masjid menjadi penggerak bagi pengelola dalam melaksanakan Program Didikan Subuh karena masjid yang tidak terpakai sebagai tempat pelaksanaan pembelajaran keagamaan menggerakkan pengelola untuk melaksanakan Program Didikan Subuh agar masjid dapat dimanfaatkan untuk menarik anak-anak mencintai masjid, dengan adanya gaji sebagai Penyuluh Agama Islam juga menajdi penggerak bagi pengelola dalam melaksanakan Program Didikan Subuh. Dapat disimpulkan bahwa bahwa Berdasarkan wawancara kepada tiga informan di atas dapat disimpulkan bentuk Penggerakan Ekstrinsik Fisik pengelola dalam melaksanakan Program Didikan Subuh adalah adanya gaji dari KUA untuk pengelola Program Didikan Subuh yang merupakan Penyuluh Agama Islam Non PNS, selain itu juga ada bangunan masjid At-Taqwa yang dapat dimanfaatkan sebagai pusat pembelajaran keagamaan dengan melaksanakan Program Didikan Subuh di masjid tersebut.  SIMPULAN       Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan mengenai Penggerakan Ekstrinsik Fisik Pengelola dalam melaksanakan Program Didikan Subuh, maka dapat peneliti simpulkan sebagai berikut: Jurnal Abdimas Bencoolen (JAB)  eISSN 3026-5738 Volume 1, No.2, November 2023, pp : 61-65  DOI: 10.33369/abdimas.v1i2.31832  65 Citra Dwi Palenti, Ririn Gusti, Cindi Konera, Bayu Pradikto  Motivating Ekstrinsik Fisik Pengelola Dalam Melaksanakan Program Didikan Subuh Penggerak pengelola dalam melaksanakan Program Didikan Subuh di masjid At-Taqwa Dusun II Desa Talang Pito adalah adanya penggerakan ektrinsik fisik berupa bangunan masjid serta sarana dan prasarana pendukung lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Program Didikan Subuh, selain adanya bangunan sebagai fasilitas penggerak pengelola melaksanaan kegiatan Program Didikan Subuh juga adanya gaji sebagai penyuluh agama islam yang diperoleh oleh pengelola Program Didikan Subuh. Penggerakan Ekstrinsik Fisik pengelola dalam melaksanakan Program Didikan Subuh berupa masjid adalah karena masjid yang tidak terpakai sebagai tempat pelaksanaan pembelajaran keagamaan menggerakkan pengelola untuk melaksanakan Program Didikan Subuh agar masjid dapat dimanfaatkan untuk menarik anak-anak mencintai masjid, serta dengan adanya gaji sebagai Penyuluh Agama Islam juga menajdi penggerak bagi pengelola dalam melaksanakan Program Didikan Subuh.  DAFTAR PUSTAKA   Harto, B. (2014). Pembentukan Pembiasaan Agama Pada Anak Melalui Acara Didikan Subuh. Jurnal Ipteks Terapan, 8(4), 167-174. Hidayah, Nur, and Risdayati Risdayati. "Didikan Subuh Pada Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (Mdta) As-salam Di Pekanbaru." Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, vol. 4, no. 1, Feb. 2017, pp. 1-15. KBBI (Kamus Besar bahasa Indonesia). Moleong. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Putra, A., & Rumondor, P. (2019). Eksistensi masjid di era rasulullah dan era millenial. Tasamuh, 17(1), 245-264. Sudjana. 2010. Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah Production. Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: ALFABETA. Yahya, Muhamad. 2022. Buku Panduan Kegiatan Didikan Subuh. Sumatera Barat: Mitra Cendekia Media.   

MOTIVATING EKSTRINSIK FISIK PENGELOLA DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM DIDIKAN SUBUH

https://ejournal.unib.ac.id/abdimas/article/download/31832/13875

MOTIVATING EKSTRINSIK FISIK PENGELOLA DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM DIDIKAN SUBUH

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Open Journal System (OJS) Universitas Bengkulu