Profil Protein Klebsiella pneumoniae K3 Pasca Inaktivasi Sinar Gamma dan Pemanasan Suhu 65 C

Abstract

Klebsiella pneumoniae is one of coliform bacteria which causes human and mammalian diseases. The bacteria dominate in dairy cow milk which has been infected by mastitis and has resistent on antibiotic. Vaccination is one of aims to prevent the diseases. Nuclear technique could be used to have a vaccine candidate.This research was conducted to get inactivated K. pneumoniae by gamma irradiation and heat inactivated as vaccine candidate. The experiments were done by determination of inactivated doses, protein content, and protein profile. analysis. K. pneumoniae could be inactivated using gamma rays by doses higher than 600 Gy. Neither irradiation nor heat (65 oC) influenced the K. pneumoniae total protein content The intensity of protein profile in gamma ray inactivated was higher than heat inactivated. There were 35, 36, and 60 kDa protein which were diagnosed as antigen protein. It could be concluded that inactivated by gamma irradiation K. pneumoniae could be chosen as a vaccine candidate and as a model for other bacterial vaccine.Klebsiella pneumoniae merupakan salah satu bakteri koliform yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau hewan. Bakteri ini mendominasi sampel susu sapi perah yang terinfeksi masititis dan memiliki tingkat resistensi terhadap antibiotik. Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk mencegah timbulnya penyakit tersebut. Teknik nuklir dapat digunakan untuk memperoleh bahan vaksin. Tujuan dari penelitian ini ,adalah untuk mendapatkan bahan vaksin K. pneumoniae hasil inaktivasi dengan iradiasi gamma. Sebagai pembanding dilakukan pula inaktivasi sel K. pneumoniae dengan pemanasan suhu 65 °C. Tahapan percobaan terdiri dari penentuan dosis inaktivasi, pengukuran kandungan protein, analisis profil protein, dan uji in viva dengan hewan percobaan mencit. Hasil percobaan menunjukkan bahwa dosis yang diperlukan untuk menginaktivasi sel bakteri K. pneumoniae dengan iradiasi gamma adalah ≥ 600 Gy dan dengan pemanasan suhu 65 °C adalah ≥ 30 menit. Iradiasi gamma dan pemanasan suhu 65 °C tidak mempengaruhi kadar protein total K. pneumoniae. Dari dua perlakuan tersebut, terdeteksi pula pita pada berat molekul sekitar 35, 36, dan 60 kDa yang diduga merupakan protein antigen. Tetapi, karena profil protein antigen iradiasi gamma memiliki intensitas yang lebih tinggi, dapat disimpulkan bahwa metode iradiasi gamma memiliki intensitas yang lebih tinggi, dapat disimpulkan bahwa metode iradiasi gamma lebih baik untuk pembuatan bahan vaksin dari bakteri

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image