Studi Penilaian Klinis Penggunaan Antibiotik pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

Abstract

A 6-week longitudinal prospective study was conducted to assess the effectiveness and the safety antibiotic used in chronic kidney disease (CKD) patients in internal medicine ward. We compared white blood count and glomerular fi ltration rate before and after antibiotic used. The CKD patients who admitted in the internal medicine ward and age ≥18 years old were included this study. Patients with incomplete laboratory data and renal replacement therapy were excluded in this study. The 25 patients who enrolled in this study were recruited. The majority gender of CKD was male (64%), the mean of age was 61.52±14.17 years old with length of stay (LOS) was 6.92±4.05 days. The highest number of patients was in CKD stage 3 (n=10, 40%) and was followed by CKD stage 2 (n=6, 24%). Most of them were diagnosed community acquired pneumonia. Tablet azithromycin (n=16, 64%) then Cefotaxime intra venous injection (IV) (n= 6, 24%), and Ceftazidime IV (n=5, 20%), Cloxacillin IV (n=4, 16%) were the most antibiotics prescribed. Generally patients had been prescribed appropriate dose of antibiotic and 88% of them showed improved white blood count. In contrast, the glomerular fi ltration rate of 44% CKD patients was getting worse. In conclusion, this study clearly indicate the CKD patients require close monitoring to maintenance of renal function even the antibiotic had been prescribed appropriately.Sebuah studi prospektif longitudinal 6 minggu dilakukan untuk menilai efektivitas dan antibiotik keamanan yang digunakan pada pasien penyakit ginjal kronis (CKD) di bangsal pengobatan internal. Kami membandingkan jumlah darah putih dan tingkat fi ltrasi glomerulus sebelum dan sesudah antibiotik digunakan. Pasien CKD yang dirawat di bangsal penyakit dalam dan usia ≥18 tahun dimasukkan dalam penelitian ini. Pasien dengan data laboratorium yang tidak lengkap dan terapi penggantian ginjal dikeluarkan dalam penelitian ini. 25 pasien yang terdaftar dalam penelitian ini direkrut. Jenis kelamin mayoritas CKD adalah laki-laki (64%), rata-rata usia adalah 61,52 ± 14,17 tahun dengan lamanya tinggal (LOS) adalah 6,92 ± 4,05 hari. Jumlah pasien terbanyak adalah pada CKD stadium 3 (n = 10, 40%) dan diikuti oleh CKD tahap 2 (n = 6, 24%). Sebagian besar dari mereka didiagnosis menderita radang paru-paru. Tablet azitromisin (n = 16, 64%) kemudian Cefotaxime injeksi intra vena (IV) (n = 6, 24%), dan Ceftazidime IV (n = 5, 20%), Cloxacillin IV (n = 4, 16%) adalah antibiotik yang paling diresepkan. Umumnya pasien telah diberi dosis antibiotik yang tepat dan 88% dari mereka menunjukkan peningkatan jumlah darah putih. Sebaliknya, tingkat fi ltrasi glomerulus dari 44% pasien CKD semakin buruk. Kesimpulannya, penelitian ini jelas menunjukkan pasien CKD memerlukan pemantauan ketat terhadap pemeliharaan fungsi ginjal bahkan antibiotik telah diresepkan dengan tepat

    Similar works