PENDAMPINGAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI PAPARAN DEBU BATUBARA DI DESA BUNTU KARAU KABUPATEN BALANGAN

Abstract

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram. WHO mencatat bahwa Indonesia berada diperingkat ke-9 dunia dengan persentasi >15,5% dari kelahiran bayi setiap tahunnya. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukan bahwa proporsi BBLR sebanyak 6,2%.3 Kasus BBLR di Kalimantan Selatan sebanyak 4,53%.4 Data Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan tahun 2018 menunjukkan bahwa pada tahun 2017 persentase BBLR mengalami kenaikan sebesar 3,4% dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu sebesar 3,3%. Kasus BBLR terbanyak di Kabupaten Balangan adalah wilayah kerja Puskesmas Margasari yaitu terdapat kasus BBLR sebanyak 7,5%, kasus ini meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 2,2%. Bayi berat lahir rendah (BBLR) akan meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas bayi. BBLR dapat  menyebabkan risiko infeksi yang tinggi, kekurangan gizi, kondisi cacat pada masa kanak-kanak, risiko penyakit degenerative ketika beranjak dewasa, dan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan produktivitas anak. Wilayah Desa Buntu Karau Kecamatan Juai Kabupaten Balangan terkena dampak langsung dari kegiatan operasional pertambangan, merupakan lokasi dari keberadaan fasilitas utama perusahaan, dimana masyarakat memiliki frekuensi hubungan tinggi dengan perusahaan. Lingkupnya adalah satu atau beberapa desa yang wilayah atau area pencarian hidupnya terkena dampak langsung dari kegiatan perusahaan, baik yang bersifat dampak lingkungan dan social berdasarkan studi baseline (pendahuluan) dan Amdal (Analisa mengenai dampak lingkungan)  sehingga masuk dalam kriteria Ring 1 untuk daerah tambang Batubar

    Similar works