Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu kontributor utama dalam produksi beras di Indonesia. Pada tahun 2021, proyek pertanian yang dikenal dengan sebutan "food estate" diresmikan di lima kabupaten di Sumatera Selatan, yaitu Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Ogan Komering Selatan, dan Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur). Namun, rencana ini menimbulkan masalah mulai dari peraturan, modal, hingga masalah lingkungan. Penelitian ini menerapkan model ARIMA, yang singkatan dari Auto Regressive Integrated Moving Average Model, sebagai metode peramalan. Hasil peramalan menunjukkan bahwa peningkatan dari tahun 2023 hingga 2030 mengalami peningkatan signifikan. Beberapa strategi utama melibatkan teknologi pertanian modern, pelatihan petani, pengelolaan udara yang efisien, pemupukan yang tepat, pengendalian hama dan penyakit, investasi infrastruktur, diversifikasi produk pertanian, pengembangan tambah nilai, dan pentingnya pemantauan dan evaluasi. Rekomendasi dalam penelitian ini berupa partisipasi modal dalam program, bantuan dan pemantauan dari pemerintah, peraturan yang jelas, ketersediaan input tepat waktu, jumlah, dan harga yang sesuai, penanaman terjadwal, dan penyimpanan untuk stabilitas produk