Inti cerita Sang Basukarna melambangkan sosok satria yang mempunyai prinsip hidup dan teguh dalam pendirian. Perjalanan hidupnya semenjak ia lahir membentuk karakternya sebagai sosok yang mengerti akan apa artinya hidup. Ia mengerti bagaimana harus bersikap untuk menentukan pilihan dan mengambil keputusan. Basukarna sadar bahwa dirinya adalah seorang satria yang harus rela mengorbankan jiwa raganya demi bangsa dan negara, setia kepada raja dan selalu menepati janji, ia tidak mau disebut pengecut, munafik dan pengkhianat, walaupun harus menebusnya dengan nyawa.
Berpijak dari lakon Karna Tanding tradisi Yogyakarta, perancangan ini merupakan hasil pemahaman dari beberapa sumber acuan, sehingga secara keseluruhan menambah warna sajian dalam pakeliran gaya Yogyakarta. Dalam menyusun perancangan ini menemui banyak kendala, terutama masih kurangnya sumber tertulis yang mengungkap tokoh Basukarna dan sumber tertulis tentang konsep pakeliran ringkas khususnya gaya Yogyakarta. Oleh karena itu karya ini masih jauh dari sempurna, untuk itu diperlukan eksperimen yang berkaitan dengan pakeliran ringkas dan penjiwaan tokoh, disertai evaluasi dan pengendapan materi dalam jangka waktu yang cukup lama
