ESG risk telah menjadi kebutuhan investor global dan domestik dalam berinvestasi di pasar modal
untuk menilai risiko keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang. Penelitian ini memberikan
bukti empiris pengaruh ESG risk terhadap kinerja perusahaan, yang diproksikan melalui kinerja
akuntansi dan kinerja pasar. Return on asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) digunakan untuk
mengukur kinerja akuntansi, sedangkan Tobin’s Q dan Price Earnings Ratio (PER) sebagai
pengukur kinerja pasar. Penelitian ini dilakukan terhadap 57 observasi pada perusahaan terindex
ESG Leaders (IDXESGL) di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2020-2022. Data dianalisis
menggunakan regresi data panel, dengan random effect model untuk ROA, ROE dan Tobin’s Q
serta pooled least square untuk PER. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ESG risk berdampak
pada menurunnya kinerja perusahaan yang diukur dengan PER, namun tidak berdampak kepada
kinerja perusahaan yang diukur menggunakan ROA, ROE dan Tobins’s Q. Serangkaian robusstnest
test seperti estimasi 2SLS, GMM dan GLS dilakukan untuk menguji goodness of fit model prediksi.
Hasil penelitian memberikan bukti yang kuat bahwa ESG risk dapat menurunkan kinerja pasar yang
diukur dengan PER. Penelitian ini mengindikasikan bahwa perusahaan dengan nilai ESG risk yang
tinggi memiliki risiko ESG material serta kontroversi yang tinggi dalam kegiatan bisnisnya.
Ketersediaan skor ESG risk dapat membantu investor meningkatkan efisiensi pasar, terutama bagi
mereka yang memperhatikan faktor ESG untuk mencapai tingkat pengembalian yang lebih tinggi
dari investasi merek