Estimasi Stok Karbon Atas Permukaan pada Mangrove Menggunakan Citra Sentinel-1A dan Sentinel-2A di Kawasan Mangrove Hijau Daun, Pulau Bawean

Abstract

Karbon dioksida (CO2) merupakan gas rumah kaca yang memerangkap panas di atmosfer yang menyebabkan suhu bumi semakin panas. Meningkatnya gas rumah kaca yang melebihi batas toleransi dapat mengancam keberlanjutan sistem kehidupan dengan perubahan iklim di bumi (Murdiyarso & Ambo-Rappe, 2022). Perubahan iklim tersebut di sebabkan oleh kenaikan gas karbon dioksida (CO2). Salah satu ekosistem yang berguna menanggulangi perubahan iklim yaitu ekosistem pesisir seperti mangrove dan lamun (Purnamasari et al., 2021). Karbon yang tersimpan dalam ekosistem vegetasi mangrove, lamun dan salt marshes disebut sebagai ‘blue carbon’ (Alongi et al., 2016). Mangrove sangat berpotensi untuk menyimpan stok karbon sehingga dapat mengurangi emisi gas CO2. Penginderaan jauh sangatlah berguna dan efektif dalam memantau perubahan tutupan serta stok karbon hutan mangrove sehingga dapat diketahui perubahan tutupan dan dapat diukur estimasi stok karbon mangrove berdasarkan kenampakan citra satelit (Cahyo et al., 2022). Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 31 Maret-4 April 2023 di Kawasan Mangrove Hijau Daun, Pulau Bawean. Beberapa data yang diambil diantaranya yaitu Diameter at Breast Height (DBH) pohon dan identifikasi spesies mangrove. Metode yang digunakan dalam pengambilan data lapang yaitu stratified random sampling sebanyak 33 plot dengan ukuran 10x10 m. Dilakukan penentuan titik menggunakan kriteria kerapatan NDVI. Pengukuran DBH dilakukan sesuai dengan pedoman English et al., (1997). Sedangkan, identifikasi berdasarkan Noor et al., (2006). Pengukuran biomassa dilakukan menggunakan persamaan allometrik dari masing-masing spesies. Estimasi stok karbon dihitung sesuai dengan pedoman Badan Standardisasi Nasional, (2011). Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan sepuluh spesies mangrove sejati dalam plot penelitian dengan jumlah total sebanyak 806 tegakan. Rata-rata dari total keseluruhan biomassa dan stok karbon pada lokasi penelitian didapatkan hasil 213.51±166.49 MgB ha-1 dan 100.35±78.25 MgC ha-1 secara berurutan. Rentang nilai stok karbon mulai dari 9.63 MgC ha-1 hingga 294.7 MgC ha-1. Hasil dari uji normalitas data yaitu 0.144 yang menandakan data normal dan didapatkan persamaan regresi model tiga dengan persamaan y = - 498.016 + 632.140(NDI45) - 20.344(VV) - 16.975(VH). Persamaan tersebut mendapatkan hasil R2 sebesar 0.769 dan r sebesar 0.877. Hasil persamaan tersebut dilakukan pemodelan sehingga menghasilkan peta estimasi stok karbon dengan rentang 4.08 MgC ha-1 hingga 329.69 MgC ha-1 dengan rata-rata total keseluruhan stok karbon mencapai 101.59±58.90 MgC ha-1. Hasil dari nilai uji akurasi data lapang dengan peta estimasi stok karbon didapatkan hasil sebesar 6.27 MgC ha-1. Penelitian stok karbon mangrove ini masih tergolong dalam rentang minimal cadangan karbon tingkat nasional pada tipe hutan mangrove sekunder. Oleh karena itu diperlukan rehabilitasi dan pengawasan lebih lanjut terhadap Hutan Mangrove Hijau Daun sebagai cadangan stok karbon pada Pulau Bawean

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions