PPSDM Migas merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi di bawah
naungan kementerian ESDM dengan potensi energi surya sebesar 5,03 kWh/m2/hari yang
didapatkan dari software Meteonorm 7.1. PPSDM Migas memiliki jumlah konsumsi energi
listrik pada tahun 2021 sebesar 1,866 MWh. Pembangunan sistem PLTS On-Grid pada
PPSDM Migas selain bertujuan sebagai implementasi sumber energi alternatif juga
diharapkan dapat menghemat biaya listrik. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
analisis kelayakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dalam aspek teknik dan ekonomi
menggunakan simulasi software PVsyst.
Sistem PLTS pada PPSDM Migas memiliki kapastias terpasang sebesar 120 kWp
yang terbagi di 8 titik lokasi pemasangan PLTS dengan total 420 unit panel surya merk
Yingli Solar dengan kapasitas 280Wp. Terdapat 2 jenis konfigurasi sistem berdasarkan
kapasitas inverter-nya, yaitu konfigurasi dengan inverter 10kW dan inverter 20kW.
Simulasi software PVsyst pada tahun 2021 menghasilkan energi listrik sebesar 195,4
MWh/tahun atau mampu mensuplai sekitar 10,47% dari total konsumsi energi listrik
PPSDM Migas. Pada hasil lapangan tahun 2021 di PPSDM Migas, sistem PLTS mampu
menghasilkan energi listrik sebesar 127,3 MWh. Performance Ratio (PR) dalam satu tahun
sebesar 84,4% dari software PVsyst, 85% dari perhitungan teori, dan 58,9% dari hasil
lapangan.
Hasil analisis kelayakan ekonomi menunjukkan nilai Life Cycle Cost (LCC) adalah
Rp. 2.021.116.083, nilai Cost of Energy (COE) adalah Rp. 963,59/kWh. Hasil analisis
kelayakan investasi menunjukkan nilai Net Present Value (NPV) adalah Rp. 632.533.554,
nilai Profitability Index (PI) adalah 1,36, dan Pay Back Period (PBP) atau tahun
pengembalian setelah tahun ke-14. Berdasarkan hasil analisis dalam aspek teknik, dapat
disimpulkan bahwa sistem PLTS pada PPSDM Migas masih perlu adanya peningkatan
kinerja sedangkan dalam aspek ekonomi dinilai bahwa proyek layak untuk dilanjutkan