Analisis Bangunan Irregular Dengan Perkuatan Pengaku Dinding Geser (Shear Wall) Menggunakan Metode Direct Displacement Based Design (DDBD)

Abstract

Kondisi geografis Indonesia yang berada pada lintasan cincing api (the ring of fire) membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang rawan akan bencana alam gempa bumi. Kondisi tersebut sangat mempengaruhi perkembangan konstruksi bangunan yang memiliki variasi bentuk yang kompleks (irregular) di Indonesia. Ada beberapa faktor yang menjadikan sebuah bangunan dapat dikatakan sebagai bangunan irregular, salah satu alasannya adalah bangunan tersebut memiliki tonjolan atau coakan. Alasan lain sebuah bangunan dikatakan irregular adalah beban yang tidak merata pada bangunan tersebut. Kedua hal tersebut dapat menyebabkan perbedaan pusat massa dengan pusat kekakuan (eksentrisitas) yang dimiliki oleh bangunan tersebut. Untuk mengatasi perbedaan kekakuan pusat massa dengan pusat kekakuan, solusi yang dapat digunakan adalah penambahan pengaku lateral (dinding geser) agar pusat kekakuan dapat bergeser mendekati pusat massa. Pada umumnya, bangunan irregular memiliki perilaku yang berbeda terhadap beban gempa. Kondisi ini disebabkan karena adanya gaya torsi/puntir yang terjadi akibat perbedaan pusat massa dengan pusat kekakuan. Dengan adanya gaya torsi, bangunan perlu direncanakan secara berbeda dibandingkan dengan bangunan sederhana lainnya. Metode perencanaan yang digunakan adalah metode direct displacement based design (DDBD). Pada metode DDBD, analisis dilakukan dengan mengasumsikan struktur MDOF menjadi SDOF dengan pemberian beban gempa secara bertahap hingga struktur tersebut runtuh. Untuk mengaplikasikan prinsip pada metode DDBD, digunakan analisis pushover pada SAP2000. Analisis pushover dapat menghasilkan static pushover analysis curve yang digunakan untuk melihat kekuatan serta perilaku bangunan dalam menahan beban gempa. Bangunan akan ditinjau pada aspek kekuatan dan perilaku bangunan sebelum dan setelah diberikan perkuatan pengaku dinding geser dengan beberapa konfigurasi perletakan dinding geser. Terdapat 3 alternatif konfigurasi dinding geser yang digunakan dengan tujuan meng-optimalkan kekuatan dan perilaku bangunan dalam menahan beban gempa. Ketiga tipe konfigurasi memberikan peningkatan yang signifikan pada segi kekuatan. Dilihat dari simpangan lantai atap pada setiap konfigurasi, peningkatan yang terjadi mulai dari 86% - 91%. Selain itu, gaya geser dasar yang dapat diterima oleh bangunan juga mengalami peningkatan. Namun dari segi performance level, ketiga konfigurasi tidak memberikan peningkatan dikarenakan struktur sudah terlebih dahulu memiliki performance level immediate occupancy (IO). Semua konfigurasi perkuatan dinding geser juga dapat dikatakan sebagai struktur yang aman dikarenakan sudah memenuhi simpangan izin antar lantai yang tercantum pada SNI 1726:2019

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions