Indonesia merupakan negara kaya tambang mineral dan logam, salah satunya
batuan kapur. Namun, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal
oleh masyarakat sekitar pegunungan kapur, salah satunya di Kecamatan Babat,
Kabupaten Lamongan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi potensi batu
kapur dapat mengaplikasikan ilmu penginderaan jauh dan Sistem Informasi
Geografis. Kelebihan metode penginderaan jauh adalah efisiensi waktu dan biaya
yang digunakan. Dalam kegiatan ini dilakukan metode skoring menggunakan
parameter tutupan lahan, indeks vegetasi, suhu permukaan tanah, dan unsur geologi.
Data yang digunakan berupa data citra satelit Landsat 9 yang terdiri dari 11 saluran
kanal dengan karakteristik, Peta Rupa Bumi Indonesia Kabupaten Lamongan skala
1:25.000 dan Peta Geologi skala 1:25.000. Hasil proses perhitungan NDVI dalam
studi area, diperoleh nilai indeks vegetasi dengan rentang nilai antara -0,189 hingga
0,568. Nilai indeks vegetasi Kecamatan Babat didominasi oleh kelas sedang dengan
rentang 0,15 hingga 0,25. Hasil klasifikasi tutupan lahan menghasilkan 5 kelas, yaitu
kelas daerah bukan pertanian, daerah pertanian, lahan terbuka, permukiman, dan
perairan. Kecamatan Babat didominasi oleh kelas tutupan lahan daerah bukan
pertanian dengan persentase 53,29%. Hasil skoring dari keempat parameter
menunjukkan bahwa Kecamatan Babat didominasi oleh kelas batuan kapur dengan
potensi sedang dengan persentase 47,88% dari seluruh luas wilayah