Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Abstract
Masyarakat Pulau Belitung mengalami akselerasi di bidang
ekonomi sejak meledaknya Laskar Pelangi. Akan tetapi, di luar
persoalan ekonomi terdapat persoalan identitas dan interaksi
sosial keagamaan yang berubah. Masyarakat Belitung yang
cenderung toleran, ramah, dan terbuka dengan non-muslim
maupun wisatawan dari luar Pulau Belitung ini tidak dapat
menolak pengaruh wisatawan. Sebagian fungsi masjid menjadi
menurun dan terdapat budaya baru seperti bikini, minum�minuman keras, penginapan, gaya hidup bersosial media,
informasi mode gadget terbaru, dan sebagainya. Ibadah
sebagian mereka yang terlibat dalam kegiatan pariwisata juga
menjadi minimalis, cenderung konsumtif, dan individualis.
Namun, ada upaya dari pemerintah desa, pemuka masyarakat,
dan kesadaran warga untuk membentengi dan mengantisipasi
pengaruh meledaknya jumlah wisatawan di Pulau tersebut